Jakarta, Aktual.com — Dua bom telah menghancurkan hotel di pusat Ibu Kota Somalia, Minggu (1/11) pagi. Dalam insiden itu telah melukai puluhan orang dan sedikitnya dua orang tewas dalam aksi itu.

Pihak kepolisian setempat pun terus melakukan peralwanan terhadap kelompok yang telah menyerbu gedung tersebut. “Sebuah bom mobil ditabrakkan ke dinding Hotel Sahafi. Sejauh ini saya melihat dua warga sipil tewas,” kata pejabat kepolisian Mayor Ahmed Nur kepada seperti yang dilansir Reuters.

Pihak kepolisian pun terus melakukan perlawanan sekitar satu jam setelah serangan terjadi. “Pejuang dengan menggunakan senjata mesin menembaki kami dari atas atap hotel,” kata pejabat kepolisian lainnya Mayor Osman Ali.

Hotel yang berlokasi di kawasan sibuk di Mogadishu dan dikenal sebagai K-4 itu sering digunakan sebagai tempat pertemuan anggota legislatif dan pejabat pemerintah setempat. Dia pun meyakini bahwa korban akan terus bertambah. “Korban tewas mungkin bertambah,” kata polisi Nur.

“Kami yakin Al Shabaab berada di balik serangan ini.”

Seorang saksi mata kepada Reuters mengaku melihat mobil dan motor rusak di dalam area tersebut serta dua warga sipil tewas tergeletak di luar gedung. Tiga orang lainnya terluka. Beberapa bagian bangunan hotel rusak berat.

Sebelumnya, Al Shabaab berhasil menguasai dua kota selama dua hari di sebelah barat daya Somalia. Keberhasilan Al Shabaab ini dicapai kurang dari seminggu setelah mereka menyerang pangkalan milik Uni Afrika di daerah yang sama.

Dalam pernyataannya, Al Shabaab menyatakan mereka telah menguasai dua kota kecil di wilayah Bawah Shabelle-El Saliindi, 65 kilometer sebelah selatan Ibu Kota Somalia di Mogadishu. Kota-kota itu terletak di sepanjang perjalanan dari Mogadishu ke pelabuhan Marka dan Kuntuweral.

Kelompok Al Shabaab juga telah menyerang konvoi pasukan Uni Afrika di luar Marka dan mengklaim telah membunuh beberapa tentara dalam serangan itu.

Al Shabaab merupakan kelompok militan Islam yang berjuang untuk menumbangkan kerajaan Somalia. Mereka mengenakan kopiah merah terang dan pakaian seragam hijau gelap. Pada 2011, mereka menguasai selatan Somalia untuk menegakkan undang-undang syariah. Pada Mei 2011, pasukan tentara Al Shabaab beranggotakan 14.426 milisi.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu