Manado, Aktual.com — Kepala Bank Indonesia perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) Peter Jacobs mengatakan migrasi listrik bersubsidi bakal mempengaruhi harga barang yang produksi konsumen PLN dan bisa berdampak pada inflasi.

“Kebijakan pemerintah melakukan migrasi listrik bersubsidi jika terjadi pada pelanggan produktif maka otomatis akan mempengaruhi harga barang yang diproduksi,” kata Kepala Bank Indonesia (BI) perwakilan Sulut Peter Jacobs di Manado, Senin (2/11).

Dia mengatakan peningkatan harga barang dan kebutuhan pokok tersebut, bisa jadi akan memicu inflasi dan nantinya Badan Pusat Statistik (BPS) yang akan menghitung berapa bobotnya ke inflasi.

Namun secara umum, pengaruh ke inflasi tidak signifikan, hanya saja multiplay efek dari migrasi tersebut yang perlu diantisipasi baik oleh pemerintah maupun pemangku kepentingan lainnya.

General Manager PLN wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo (Suluttenggo) Baringin Nababan mengatakan saat ini pihaknya sedang mensosialisasikan kepada masyarakat tentang rencana migrasi listrik bersubsidi ke nonsubsidi yang akan berlaku mulai 1 Januari 2016.

“Sampai saat ini kami hanya bisa mengimbau saja kepada masyarakat dan pelanggan untuk menyiapkan diri tahun 2016 akan ada migrasi pelanggan yang sudah tidak layak mendapatkan listrik bersubsidi akan dialihkan ke nonsubsidi,” kata Baringin.

Dia mengatakan mulai tahun 2016 akan ada pengurangan subsidi listrik bagi pengguna rumah tangga dari 54 juta rumah tangga menjadi 24 juta secara nasional.

“Secara nasional pemerintah akan mengurangi pelanggan subsidi sebesar 20 juta rumah tangga,” jelasnya.

Supervisor Humas dan Bina Lingkungan PT PLN Suluttenggo, Dermawan Amir Uloli mengatakan saat ini pengguna listrik yang menggunakan daya 450 VA sebanyak 625.740 rumah tangga atau sekitar 48,3 persen dari keseluruhan pelanggan di Suluttenggo sebanyak 1,29 juta.

“Kemudian kategori pelanggan di Suluttenggo yang menggunakan daya 900 VA sebanyak 431.762 rumah tangga atau sebesar 33,3 persen,” jelasnya.

Dia mengatakan secara keseluruhan pelanggan yang menerima subsidi listrik di Suluttenggo sebanyak 1,21 juta atau sebagian besar dari keseluruhan pelanggan di daerah tersebut,” jelasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan