Jakarta, Aktual.com — Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengumumkan total simpanaan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)/BPR Syariah pada Juni 2015 mencapai Rp68,41 triliun, tumbuh 18,81 persen (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp57,58 triliun.

“Nilai total simpanan per akhir Juni 2015 mengalami peningkatan sebesar Rp10,83 triliun atau setara dengan 18,81 persen (yoy),” kata Sekretaris LPS Samsu Adi Nugroho dalam pernyataan resmi di Jakarta, Senin (2/11).

Sementara itu, pertumbuhan nilai simpanan BPR per akhir Juni 2015 mengalami kenaikan sebesar Rp10,23 triliun setara dengan 19,03 persen (yoy).

Sebelumnya per akhir Juni 2014, total simpanan BPR adalah sebesar Rp53,79 triliun, meningkat menjadi Rp64,02 triliun di akhir Juni 2015.

Sedangkan pertumbuhan nilai BPRS per akhir Juni 2015 mengalami kenaikan sebesar Rp595,75 miliar atau setara dengan 15,73 persen (yoy).

Sebelumnya, per akhir Juni 2014 simpanan BPRS adalah sebesar Rp3.788,36 miliar, meningkat menjadi Rp4.384,12 miliar di akhir Juni 2015.

Total BPR/BPRS peserta penjaminan pada akhir semester I 2015 mencapai 1.801 bank. Terdiri dari 1.640 BPR dan 161 BPRS. Jumlah populasi BPR/BPRS yang terbesar berlokasi di Jawa Timur (354 bank) dengan nilai simpanan mencapai Rp7.363,58 miliar (10,76 persen dari total nilai simpanan).

“Meski demikian, jumlah nilai simpanan terbesar justru dimiliki oleh BPR/BPRS di Jawa Tengah dengan nilai sebesar Rp15.618,82 miliar (22,83 persen dari total simpanan),” ujar Samsu.

Sementara itu, untuk luar pulau Jawa, jumlah BPR/BPRS terbanyak berada di Bali dengan jumlah mencapai 138 bank dan total nilai simpanan sebesar Rp6.726,22 miliar.

Dari total simpanan, simpanan yang masuk dalam skim penjaminan pada akhir semester I 2015 mencapai Rp67,47 triliun. Terdiri atas 11.747.160 rekening untuk kategori simpanan dengan nilai Rp2 miliar dan 1.802 rekening untuk kategori simpanan dengan nilai > Rp2 miliar.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan