Menteri BUMN Rini Soemarno saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (10/1/2015). Raker tersebut membahas anggaran tahun 2016.

Jakarta, Aktual.com — Menteri BUMN Rini Soemarno dinilai membelokkan program besar Nawacita yang dicita-citakan Presiden Joko Widodo. Untuk itu, memasuki tahun kedua pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, Presiden Jokowi diminta mencopot Menteri Rini.

Hal ini penting dilakukan agar kedepan program besar Nawacita yang berlandaskan Trisakti berjalan sesuai dengan tujuan awal pemerintahan baru hasil Pilpres 2014. Selain itu sekaligus menjaga harapan rakyat akan daulat Indonesia diberbagai bidang.

Demikian disampaikan Ketua Umum Komite Rakyat Nasional Jokowi, Abdul Havid Permana, dalam keterangannya kepada Aktual dan media lainnya, Senin (2/11).

“Kami mendesak Menteri BUMN Rini untuk dicopot, karena sejauh ini sudah setahun tidak punya konsep yang jelas dalam rangka perbaikan BUMN. Kerja Menteri Rini malah melakukan sabotase program Nawacita, ibaratnya dia itu penumpang gelap,” terangnya.

Havid menyinggung program kerja yang diajukan Menteri BUMN pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016 yang diketok 30 Oktober kemarin. Dimana dia mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk beberapa BUMN. Langkah yang disebutnya keliru. Sebab sudah seharusnya BUMN menghasilkan untuk negara, bukan sebaliknya.

Ia juga menyinggung program kereta cepat Jakarta-Bandung yang menurutnya jauh dari kebutuhan mendesak yang dibutuhkan rakyat Indonesia.

“Harusnya dia (Rini) punya konsep, BUMN mau dibawa kemana. Harusnya Menteri BUMN ini sebagai penggerak awal sebagai roda perekonomian,” jelasnya.

Artikel ini ditulis oleh: