1 dari 4
Pekerja melakukan pengisian tabung Bright Gas 5,5 Kg di Depot and Filling Station LPG Pertamina Plumpang, Jakarta, Selasa (3/11). LPG non-Subsidi yang dibanderol dengan harga Rp66.000 per 5,5 kilogram gas ini ditargetkan dapat merebut 23 persen pangsa pasar gas subsidi 3 kg dalam waktu lima tahun. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A./pd/15
Pekerja menata tabung Bright Gas 5,5 Kg usai dilakukan pengisian di Depot and Filling Station LPG Pertamina Plumpang, Jakarta, Selasa (3/11). LPG non-Subsidi yang dibanderol dengan harga Rp66.000 per 5,5 kilogram gas ini ditargetkan dapat merebut 23 persen pangsa pasar gas subsidi 3 kg dalam waktu lima tahun. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A./pd/15
Pekerja menata tabung gas elpiji 3 kilogram di Depot and Filling Station LPG Pertamina Plumpang, Jakarta, Selasa (3/11). Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja berharap sekitar 20 persen konsumen gas elpiji bersubsidi tiga kilogram dapat beralih ke elpiji 5,5 kilogram nonsubsidi agar subsidi dapat dialihkan ke infrastruktur, kesehatan, dan lainnya. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A./pd/15
Pekerja menata tabung gas elpiji 3 kilogram di Depot and Filling Station LPG Pertamina Plumpang, Jakarta, Selasa (3/11). Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja berharap sekitar 20 persen konsumen gas elpiji bersubsidi tiga kilogram dapat beralih ke elpiji 5,5 kilogram nonsubsidi agar subsidi dapat dialihkan ke infrastruktur, kesehatan, dan lainnya. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A./pd/15
Artikel ini ditulis oleh:

















