Boyolali, Aktual.com – Tim SAR gabungan telah menghentikan operasi pemadaman kebakaran di kawasan hutan lereng Gunung Merapi, Jawa Tengah, karena api sudah dinyatakan padam.
Menurut Kepala Seksi Kedaruratan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo mengatakan, tim SAR telah menghentikan operasinya sekitar pukul 16.00 WIB, Selasa (3/11), karena api yang membakar kawasan hutan di Pos I lereng Merapi sudah padam.
Namun, pihaknya bersama Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) dan sukarelawan Barameru Desa Lencoh Selo tetap melakukan pemantauan visual ke lokasi bekas kebakaran tersebut.
“Kami sudah hentikan pemadaman dan menarik SAR turun. Luas areal hutan yang terbakar mencapai sekitar 25 hektare,” kata Kurniawan di Boyolali, Selasa.
Menurut Wahid Adi Wibowo selaku Staf Pengendali Ekosistem, BTNGM Resort Selo, Boyolali, bahwa api membakar hutan Gunung Merapi di sisi utara atau di wilayah Kecamatan Selo telah dinyatakan padam.
“Kami masih melakukan pemantauan untuk memastikan bahwa api telah benar-benar padam. Kami memantau hingga malam hari dan sudah tidak kelihatan bara api di lokasi kebakaran,” katanya.
Menurut dia, pihaknya menemukan enam titik api terakhir ada di wilayah Desa Klakah, Kecamatan Selo, tetapi sudah mengecil sisa kebakaran.
Bahkan, Tim SAR gabungan dan sukarelawan yang membawa air mineral disiramkan untuk memadamkan sisa bara api kebakaran sehingga dipastikan sudah padam.
Dia menjelaskan, kebakaran hutan di Merapi tersebut telah membakar vegetasi seperti semak belukar, pohon jenis akasia, puspa, cemoro gunung dan tanaman milik warga.
Kendati demikian, dia mengimbau semua pihak ikut menjaga lingkungan kawasan hutan Merapi agar kejadian kebakaran tidak terulang lagi.
Masyarakat jika menyalakan api agar tetap dijaga agar tidak merembet kemana-mana karena musim kekeringan sangat rawan kebakaran.
Kebakaran di kawasan jalur pendakian Pos I Merapi atau ketinggian sekitar 1.900 meter di atas permukaan laut tersebut terjadi pada Minggu (1/11) sekitar pukul 09.00 WIB hingga Selasa pagi.
Menurut Kepala BTNGM Resort Selo Suwignya, titik api kali pertama diketahui di atas Dukuh Sepi, Desa Jrakah Boyolali.
Api kemudian menjalar ke atas dan SAR berhasil mengevakuasi ratusan pendaki dari puncak Merapi ke bawah. .
Menurut Suwignya, ada sekitar 200 pendaki dari berbagai daerah berhasil dievakuasi dari puncak Merapi menuju ke bawah pada Minggu (1/11) malam.
Artikel ini ditulis oleh: