Jakarta, Aktual.com — Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto mengatakan saat ini Indonesia belum siap untuk bergabung dalam Trans Pasific Partnership (TPP) yang digagas oleh Amerika Serikat (AS).
“Untuk TPP kita harus memikirkan untung ruginya. Menurut pengamatan kami bahwa kalau kita masuk TPP kita betul-betul merugi karena memang kita memiliki infrastruktur lemah, dalam hal ini usaha kita lemah dan juga kemampuan ekspor kita juga lemah,” kata Agus, di Komplek Parlemen, Senayan, Rabu (4/11).
Dengan industri yang terbilang lemah, sambung Agus, Indonesia hanya akan menjadi ‘mangsa’ pasar dari luar negeri dan membuat produksi dalam negeri menjadi mati.
“Nanti jika TPP ditandatangani ini akan banjir produk luar negeri, dimana kita mempunyai populasi penduduk yang hebat, mempunyai penasaran yang hebat, sehingga menurut saya TPP saat ini belum dibutuhkan, karena memang secara. dalam TPP,” ucap politikus Demokrat itu.
Sebelumnya, Pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama di Gedung Putih, AS, Senin (26/10/2015) waktu setempat, menghasilkan beberapa komitmen kerja sama. Salah satunya adalah pernyataan resmi Jokowi soal niat Indonesia bergabung pada Trans-pacific Partnership (TPP).
Seperti dikutip dalam siaran pers Tim Komunikasi Presiden, Jokowi menyampaikan bahwa ekonomi Indonesia adalah ekonomi terbuka, dengan kondisi bahwa Indonesia memiliki penduduk 250 juta jiwa.
“Dengan jumlah penduduk 250 juta, Indonesia adalah ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Indonesia bermaksud untuk bergabung dalam Trans-pacific Partnership,” kata Jokowi dalam jumpa pers bersama di Camera Spray, Gedung Putih.
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang