Jakarta, Aktual.com — Wahana Lingkunagan Hidup (WALHI) mengemukakan, bahwa Indonesia menjadi sasaran empuk bagi negara lain untuk penjualan produk teknologi berbahan bakar fosil.
“Indonesia sekarang menjadi incaran penjualan teknologi batu bara, padahal teknologi tersebut adalah teknologi kotor,” terang Manajer Kajian WALHI, Pius Ginting di Jakarta, Kamis (5/11)
Berdasarkan keterangannya, penggunaan bahan bakar fosil sudah ditinggalkan oleh berbagai negara, ia mencontohkan AS dalam masa pemerintahan Obama telah menutup sekitar 200 PLTU batu bara.
Selain itu ia menyebutkan bahwa Tiongkok telah menerapkan kebijakan pengurangan impor batu bara, dengan demikian ia melihat Indonesia menjadi sasaran penjualan teknologi berbahan bakar fosil.
Menurutnya, Indonesia tidak semestinya menjadikan dirinya sebagai pasar, dan ia juga berharap kepada perbankan dan institusi finansial, baik di dalam negeri maupun luar negeri, untuk menghentikan dukungan terhadap investasi bahan bakar fosil.
“Lembaga keuangan jangan hanya membuat komitmen tanpa makna, memang benar lembaga keuangan telah memasarkan obligasi produk-produk hijau kepada konsumen, namun mereka terus meningkatkan pembiayaan untuk bahan bakar fosil,” demikian pungkas Pius.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan