Jakarta, Aktual.com — Sejumlah warga Kota Bandarlampung mengharapkan PLN melakukan pemadaman aliran listrik ketika Presiden Joko Widodo berkunjung ke kota ini, sehingga dapat mengetahui dan merasakan apa yang dialami rakyatnya.
“PLN jangan ABS alias asal bapak senang dengan berusaha tidak melakukan pemadaman aliran listrik itu. Lakukan pemadaman ketika ada Presiden Jokowi, sehingga Presiden mengetahui dan bisa mencarikan solusinya,” kata Nuryoto, warga Kedaton, di Bandarlampung Provinsi Lampung, Kamis (5/11).
Ia mengharapkan kedatangan Presiden ke Lampung untuk kesekian kalinya dalam masa jabatan setahun lebih itu, bisa mencarikan solusi agar kebutuhan energi listrik di Sumbagsel khususnya Lampung dapat tercukupi.
Presiden Jokowi dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke Lampung tanggal 6 dan 7 November ini.
“PLN itu selalu benar dan punya alasan yang tak bisa dibantah. Ketika musim hujan pemadaman dilakukan karena gangguan pohon tumbanglah dan lainnya. Saat kemarau, pemadaman karena debit air tidak mencukupi untuk menggerakkan turbin,” kata dia lagi.
Karena itu, lanjut dia, PLN harus melakukan terobosan untuk mengatasi persoalan yang selalu terjadi itu.
Warga lainnya, Slamet yang tinggal di Gunungsulah, Bandarlampung mengaku kesal dengan pemadaman listrik yang terjadi cukup sering itu.
“Lebih parahnya ketika Magrib hingga malam, dagangan belum habis dan sangat mengganggu,” kata dia yang berdagang aneka kue itu.
Nasrullah, warga Labuhanratu, Bandarlampung mengaku kecewa dengan layanan PT PLN setempat, tetapi tidak ada alternatif menggunakan jasa layanan listrik lainnya.
“Kalau ada penjual jasa listrik lainnya pasti saya beralih. Seperti jasa telekomunikasi banyak pilihannya. Tapi ini masih PLN yang memonopolinya, jadi mau bagaimana lagi. Tetap setia dengan memendam kecewa,” katanya pula.
Ia menjelaskan pemadaman yang terjadi bukan lagi bergilir, tetapi berlanjut setiap hari. Kemarin malam padam, dan hari ini pagi hari juga sudah padam.
Dia pun mengeluhkan meski sering terjadi pemadaman, namun pembayaran rekening listrik tetap tinggi bahkan lebih melonjak karena tingkat pemakaian awal cukup besar seperti untuk lemari es dan alat elektronik lainnya.
“PLN ini aneh. Katanya kekurangan daya, tetapi tetap melakukan layanan pemasangan pelanggan baru,” kata dia lagi.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan