Jakarta, Aktual.com — Selama rentang waktu 10 tahun, pinjaman dan penjaminan untuk perusahaan berbasis bahan bakar fosil 10 kali lipat dibandingkan untuk sektor energi baru terbarukan. Demikian hasil penelitian Jaringan Fair Finance Guide Internasional (FGGI)

“Sudah ada bank yang mulai mengurangi proporsi pembiayaan bahan bakar fosil, tetapi peminjaman dan penjaminan bank untuk bahan bakar fosil masih jauh lebih tinggi dibanding energi terbarukan,” jelas Peneliti FGGI, Rotua Tampubolon di Jakarta, Kamis (5/11).

Ia menceritakan, telah meneliti 11 lembaga keuangan di Indonesia, 8 perusahaan yang bergerak di sektor tambang batubara dan 3 dari perusahaan utilitas. Dalam temuannya, masih tinggi persentase peminjaman dan penjaminan di sektor bahan bakar fosil.

Ia mencontohkan, lembaga keuangan CIMB dan Panin masih berinvestasi 100% pada sektor bahan bakar fosil.

Selain dua lembaga tersebut, dia juga mengatakan bahwa Bank Mandiri masih 99%, sedangkan Bank BRI dan BCA masing-masing 98%.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan