Medan, Aktual.com — Calon Wali Kota Medan, Nomor urut 2, Ramadhan Pohan menegaskan, segala permasalahan yang ada di Kota Medan, seperti infrastruktur publik, pendidikan dan kesejahteraan merupakan tanggungjawab Wali Kota Medan.

Hal itu dikatakan Ramadhan saat bersilahturahmi dengan warga di warung kopi, Jalan Rantang, Kecamatan Medan Barat, Jumat sore (6/11).

“Permasalahan apa pun yang terjadi yang terjadi di Kota adalah tanggungjawab Wali Kota. Kita tidak bisa melihat persoalan ini secara sektoral, bahwa ini tugas intansi pemerintah pusat dan sebagainya. Sederhananya ini adalah tanggungjawab dari Wali Kota,” tegas Ramadhan di depan puluhan Warga.

Untuk tiap persoalan, menurut Ramadhan, Wali Kota-lah yang harus tampil di depan. Misalnya saja Dana Bos. Walaupun dana BOS adalah program dari pusat tetapi pemerintah daerah ataupun wali kota wajib menyuarakan persoalan rakyatnya. Termasuk kerusakan jalan.

“Jangan terjebak dengan status jalan, kalau yang penting jalan itu berada di Medan. Dan warga Medan yang menggunakan jalan itu. Ya berarti tanggungjawan wali kota Medan. Tanggungjawabnya seperti apa, ya dia harus memperjuangkan itu. Jalan yang rusak ya harus diperbaiki. Jangan lepas tangan tidak memperbaiki jalan dengan alasan status jalan provinsi atau nasional,” ujar Ramadhan.

Sementara itu, kepada Ramadhan, seorang ibu berstatus janda bernama Yani, mengatakan mendapat kesulitan dalam memenuhi kebutuhan keluarganya. Terlebih saat ini banyak harga kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan.

“Anak saya ada dua orang, saya hanya pedagang kecil. Di saat semua harga kebutuhan pokok naik, saya sangat berharap ada peran pemerintah untuk memperjuangkan rakyat kecil seperti saya,” ujar Yani.

Edi Saputra (48), mengatakan dirinya sempat kesulitan dalam memperoleh dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk anaknya. Alhasil, dia harus membayar uang sekolah di depan terlebih dahulu sebelum memperoleh dana BOS.

Menurutnya, dana BOS yang diperoleh anaknya yang duduk di bangku MTs disalah satu sekolah tidak sesuai dengan jumlah yang berlaku. Dia hanya mendapat bantuan uang sekolah sebanyak Rp15.000/ bulan.

Padahal, menurut petunjuk teknis direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI untuk tahun 2015. Satuan biaya BOS SMA untuk satu tahun/siswa sebanyak Rp1.000.000. Jumlah itu sangat berbeda dengan yang diperoleh anak dari Edi Saputra.

“Kami kesulitan mendapat dana BOS. Setelah di desak ke instansinya baru mereka mau mengeluarkan. Kami minta jumlah dana BOS Diperjelas dan harus transparan. Kami masyarakat yang tingkat ekonominya dibawah sangat membutuhkan dana BOS untuk pendidikan anak kami,” jelas Edi saat berbincang dengan Ramadhan.

Menurutnya, walaupun BOS merupakan program dari pemerintah pusat. Namun Pemerinta Kota harus memperjuangkan nasib warga Medan karena persoalan pendidikan merupakan tanggungjawab bersama.

“Kalau bapak Ramadhan memimpin Kota Medan. Kami sebagai warga pasti bantu bapak membangun kota Medan. Bersama kita bangun kota Medan, kami akan laporkan semua permasalahn yang ada di kota Medan ke Bapak,” jelas Edi.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby