Jakarta, Aktual.co — Fire Rainbow merupakan fenomena yang sangat jarang kemunculannya, hanya pada saat Matahari sedang tinggi yang membuat sinarnya melewati awan cirrus yang tinggi, dimana berisi kristal-kristal es.
Femonena alam yang indah serta dikenal dengan “Circumhorizon Arc” (atau Fire Rainbow) (Pelangi Api, red), adalah suatu fenomena alam yang sangat jarang kemunculannya.
Sementara itu, para ahli Meteorologi dan fisikawan mengatakan Fire Rainbow (pelangi api) diketahui sebagai busur circumhorizontal simetris, yang lebih rendah 46 derajat busur piring atau hanya CHM pendek. Sedangkan dalam bahasa ilmiah, itu diklasifikasikan sebagai ‘Es Halo’.
Istilah “api pelangi” juga telah digunakan untuk menggambarkan fenomena ini, sedangkan lingkaran penuh pada pelangi api adalah kumpulan dari berbagai warna, terlihat sejajar dengan cakrawala di hadapan awan cirrus. Pusat lingkaran ini selalu berada di bawah matahari.
Lalu, bagaimana asal Pelangi Api terbentuk?
Melalui pengamatan dan studi, ahli meteorologi telah menemukan kondisi yang tepat yang dapat menimbulkan kebakaran pelangi atau CHM. Sebab jika Pelangi Api terbentuk, Matahari selalu berada tinggi di langit.
Fakta menyebutkan, bahwa pelangi api tidak akan terlihat pada posisi utara 55 derajat Lintang Utara atau Selatan dari 55 derajat Lintang Selatan. Namun, seberapa sering peristiwa ini dapat dilihat tergantung pada lokasi dan, khususnya, lintang.
Di Amerika Serikat peristiwa ini relatif sering dilihat, bahkan dapat terlihat beberapa kali setiap musim panas di satu tempat. Sebaliknya, sangat jarang di pertengahan garis lintang dan Eropa Utara.
Artikel ini ditulis oleh:

















