Jakarta, Aktual.co — Presiden FIFA, Sepp Blatter meminta dijatuhkannya hukuman yang lebih keras untuk tim-tim dan asosiasi-asosiasi yang diketahui bersalah atas rasisme dan diskriminasi dan mengatakan sanksi-sanksi keuangan terlihat kurang efektif.

Statuta-statuta sekarang mengizinkan sanksi-sanksi yang lebih keras untuk diimplementasikan, ketika perang melawan “momok rasisme dan diskriminasi tidak dapat dimenangi,” ucapnya kepada kongres Konfederasi Sepak bola Afrika, dilansir Reuters, Selasa (7/4).

“Kami harus menghukum, bukan hanya melalui denda dan penutupan stadion, namun kami harus menggunakan peraturan-peraturan kami untuk menskors tim-tim, untuk mengurangi angka-angka mereka atau bahkan mendegradasi mereka jika rasisme berlanjut,” tutur Blatter.

Blatter mengingatkan negara-negara Afrika besarnya dukungan keuangan kepada asosiasi-asosiasi sepak bola Afrika dari badan sepak bola dunia, ketika ia membuka kongres di hotel Kairo pada Selasa.

Blatter, yang diharapkan akan mendapat dukungan nyata dari 54 negara benua itu ketika ia mengajukan diri untuk pemilihan presiden FIFA bulan depan, mengatakan FIFA telah menghabiskan 700 juta dolar dalam berbagai program di seantero Afrika.

“Kami mungkin semestinya menghabiskan lebih untuk mempersiapkan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak,” tambahnya, berkaca pada janji-janji tiga rivalnya pada pemilihan presiden FIFA untuk bantuan keuangan yang lebih banyak kepada negara-negara anggota.

Blatter mendapat sambutan hangat dari delegasi Afrika, yang kontras dengan kritik tajam yang diterimanya ketika menghadiri kongres UEFA di Wina bulan lalu.

Kongres CAF pada Selasa juga dihadiri oleh Pangeran Alin bin Al Hussein dari Yordania, Presiden Asosiasi Sepak Bola Belanda Michael van Praag, dan mantan pemain internasional Portugal Luis Figo, yang semuanya merupakan saingan Blatter pada pemilihan presiden FIFA mendatang, namun mereka tidak diizinkan untuk mengikuti rapat.

Presiden CAF Issa Hayatou, yang pada tahun lalu memohon kepada para anggotanya untuk mendukung upaya Blatter mempertahankan jabatan, mengulangi permintaannya bagi Afrika untuk mendukung sang petahana.

“Ia merupakan mitra yang dapat dipercaya, dan di Afrika kami mengetahui eman-teman kami dan memberikan apa yang layak mereka dapatkan,” tambah Hayatou.

Artikel ini ditulis oleh: