Bekasi, Aktual.com – Pihak keluarga balita Falya Raafani Blegur (14 bulan) yang diduga menjadi korban malapraktik RS Awal Bros Bekasi melayangkan akhirnya melayangkan somasi ke pihak Rumah Sakit tersebut.
Somasi ini akibat ketidak jelasan sikap RS Awal bros yang tertutup terkait kematian Falya Raafani Blegur (14 bulan), pasien yang meninggal dunia di Rumah Sakit Awal Bros pada Minggu (1/11).
“Surat Somasi kami layangkan ke rumah sakit pada Sabtu (7/11) lalu karena belum memberi penjelasan soal rekam medik selama Falya dirawat,” kata Ibrahim Blegur, ayah Falya, Senin (9/11).
Diketahui Falya, balita berusia satu tahun dua bulan, meninggal setelah dirawat selama empat hari di rumah sakit itu.
Dokter mendiagnosa, Falya terkena diare dan dehidrasi ringan sehingga perlu dirawat di rumah sakit.
Esok harinya atau pada Kamis (29/10) pagi, kondisi Falya membaik. Anak bungsu dari dua bersaudara itu sudah terlihat membaik kondisinya. Siang itu, salah seorang perawat memasang infus yang berisi antibiotik Tricefin INJ 1 gram ke dalam aliran darah Falya.
Setelah mendapat antibiotik tersebut, sore harinya kondisi Falya justru memburuk dan tak sadarkan diri hingga akhirnya meninggal dunia, Minggu (1/11).
Pihak keluarga menduga, kematian Falya karena adanya kelalaian penanganan pasien.
Petugas medis tidak melakukan skin test terhadap Falya guna mengetahui apakah ada alergi obat antibiotik atau tidak.
Artikel ini ditulis oleh: