Semarang, Aktual.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, memperingati Hari Pahlawan bersama ratusan tenaga penyapu jalan yang ada di Kota Semarang, Selasa (10/11).
Ketika tiba di kawasan Taman Keluarga Berencana di Jalan Menteri Supeno Semarang, Ganjar langsung menemui seorang penyapu jalan bernama Parman yang saat itu masih melakukan tugasnya.
Setelah berkomunikasi sebentar dengan Parman yang sudah bekerja puluhan tahun sebagai penyapu jalan, Ganjar kemudian bergabung dan berdialog dengan ratusan penyapu jalan lainnya.
Ganjar mengungkapkan bahwa pahlawan Indonesia saat ini tidak lagi harus menumpahkan darahnya, tapi menjaga dan merawat Indonesia dengan ikhlas.
“Orang-orang yang menolong anak jalanan, menolong penderita HIV-AIDS atau orang-orang yang mencerdaskan anak bangsa namun jauh dari hingar bingar, mereka adalah pahlawan,” katanya.
Di hadapan Ganjar, salah seorang penyapu jalan, Nurhayati (56), mengaku setiap hari bekerja mulai pukul 03.00 WIB hingga pukul 06.30 WIB lalu beristirahat 3,5 jam kemudian menyapu lagi hingga 12.00 WIB.
Sejumlah penyapu jalan mengeluhkan kepada Ganjar terkait dengan luasnya area yang harus dibersihkan tiap hari dan gaji yang sangat minim.
Usai berdialog, Ganjar menyerahkan nasi tumpeng dan kado berupa televisi layar datar kepada dua petugas penyapu jalan yakni Endang dan Suwarti yang berulang tahun pada 10 November.
Ganjar menganggap bahwa para petugas penyapu jalan yang merupakan bagian dari tenaga kebersihan, termasuk pahlawan yang harus dihormati dan diperhatikan oleh semua pihak.
“Mengisi kemerdekaan itu bagaimana kita mencintai dan merawat Indonesia sampai akhir hayat, termasuk menjaga kebhinnekaan untuk mencapai cita-cita yang sudah dituliskan pada Pembukaan UUD 1945,” ujarnya.
Terkait dengan minimnya gaji yang diterima para penyapu jalan, Ganjar meminta jajaran Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Jateng untuk mengecek ke Pemerintah Kota Semarang agar dinaikkan.
“Masa pahlawan dihargai Rp600 ribu per bulan, sedangkan hitungan UMK 2016 Kota Semarang Rp1,9 juta, maka saya harapkan agar (gaji penyapu jalan) direvisi,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh: