Jakarta, Aktual.co — Pemerintah berencana menaikkan investasi langsung Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menjadi maksimal 30 persen dari sebelumnya maksimal 5 persen. Investasi tersebut nantinya dialokasikan untuk mendukung pembangunan perumahan pekerja.

“Supaya persentase investasi langsung terutama properti bisa sampai 10 persen, dan 20 persen lewat perbankan untuk mendukung perumahan,” ujar Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian, Sofyan Djalil di kantor Kemenko Perekonomian Jakarta, Selasa (7/4).

Lebih lanjut dikatakan dia, tujuan menaikkan investasi tersebut agar pekerja yang belum mempunyai rumah dapat memakai dana BPJS tersebut untuk membangun rumah.

“Untuk beli rumah, membiayai kredit selama masa kerja tertentu,” jelas dia.

Sebelumnya, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Evlyn G Massasya mengatakan investasi langsung untuk properti tersebut rencananya sekitar Rp5 triliun dan investasi tdak langsung Rp20 triliun. Sehingga total investasi tersebut mencapai Rp25 triliun.

“Ke properti yang related itu misalnya ada perusahaan yang menerbitkan obligasi untuk membangun permahan pekerja, itu kita akan beli. Semuanya related dengan perumahan pekerja,” kata Evlyn.

Evlyn juga mengatakan saat ini aset BPJS Ketenegakerjaan mencapai Rp192 triliun. Sekitar 42 persen berada di surat utang, termasuk obligasi negara.

“Surat utang paling besar di obligasi,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka