Jakarta, Aktual.co — Kepala Badan Pengatur Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Andy Noorsaman Sommeng mengatakan bahwa pembangunan ruas pipa gas Cirebon-Semarang akan memanfaatkan ruas jalur Kereta Api.
Pembangunan ruas pipa sepanjang 270 Kilo meter (Km) itu dilakukan oleh PT Rekayasa Industri dengan menggandeng PT Pertamina Gas (Pertagas).
“Kerjasamanya kami serahkan ke Rekind, 19 Maret terima surat perjanjian kerjasama antara Rekayasa Industri dan Pertagas,” kata Andy, di Kantornya, Jakarta, Selasa (7/4).
Ia menerangkan, saat ini Pertagas sendiri tengah melakukan penjajakan dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero), agar pembangunan ruas pipa tersebut bisa dibangun di bawah jalur kereta.
“Sedang dijajaki kemungkinan Pertagas melakukan kerjasama di jalur KAI,” ujarnya.
Menurutnya, pembangunan ruas pipa dengan menumpang lahan milik KAI menjadi lebih mudah. Pasalnya, tidak perlu pembebasan lahan baru. “Memudahkan kordinasinya, mungkin biaya sewa itu lebih mudah dari pada nyari jalur baru,” tambahnya.
Ia menceritakan, sebenarnya ruas pipa tersebut telah direncanakan sejak 2006, namun tertunda sehingga baru akan dimulai Mei 2015. Proyek tersebut ditargetkan selesai dibangun pada 2019. Sementara untuk investasi saat awal rencana pembangunan mencapai US$170 juta.
“Nilai investasi ini dipaparkan sejak awal, yakni 2006 sebesar US$170 juta dengan besaran gas 350 juta kaki kubik per hari (mmscfd),” tutupnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka