Jakarta, Aktual.com — Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso menyebutkan, saat ini ada ratusan ton narkoba tinggal menunggu diselundupkan ke Indonesia.
“Kami sudah mengirim anggota ke Cina dan Taiwan. Kami tahu ada ratusan ton narkoba yang dikapalkan ke wilayah Indonesia,” kata Budi di Mapolresta Medan, Selasa (10/11).
Namun demikian, sejauh ini pihaknya sudah mengusut sebagian kecil penyelundupan tersebut. Tapi sebagian besarnya lagi masih menunggu kelengahan aparat Indonesia untuk masuk melalui pelabuhan-pelabuhan kecil.
Mantan Kabareskrim Polri ini pun menuding ada kepentingan asing yang ingin menghancurkan Indonesia dengan menggunakan narkoba.
Hal itu didasarkan pada adanya dugaan pembiaran dari negara-negara luar terkait masuknya narkoba dalam jumlah besar ke Indonesia.
“Narkoba ini paling banyak dari Cina, Taiwan, Nigeria, dan Iran. Celakanya, yang laku ya dijual ke Indonesia. Kita bisa prediksi ada kepentingan-kepentingan negara luar untuk hancurkan negara kita. Karena sasaran tembaknya kita,” kata Budi.
Budi mengatakan negara tetangga pun membiarkan hal itu terjadi untuk masuk ke wilayah Indonesia. Menurutnya, hal ini akan didalami Lemhanas, TNI dan BIN. Karena sudah menyangkut penghancuran bangsa.
Kehadiran Budi di Mapolresta Medan ditutup dengan pemusnahan sejumlah barang bukti narkoba yang disita Polresta Medan tahun ini. Didampingi Kapolda Sumut Irjen Ngadino, Plt Gubernur Sumatra Utara Tengku Erry Nuradi dan Kapolresta Medan Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto, Budi ikut melakukan pemusnahan dengan memblender sabu dan pil ekstasi sebelum memasukkannya ke dalam air panas.
Berdasarkan data yang ada, narkoba yang dimusnahkan terdiri dari satu ton ganja, 22 ribu butir pil ekstasi, 13 kilogram sabu-sabu, 4,5 kilogram bahan pembuat sabu-sabu. Narkoba tersebut merupakan barang bukti dari 1.031 kasus narkoba yang diungkap jajaran Polresta Medan.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu