Jakarta, Aktual.com — Bendera merah putih berukuran kecil yang ditancapkan bersama beberapa bendera partai di posko pemenangan Bupati Merauke, Romanus Mbaraka, di jalan Trans Irian, Kelurahan Rimba Jaya, Distrik Merauke, terpasang terbalik selama hampir sebulan lamanya.
“Bendera Merah Putih telah dilecehkan. Kami tidak bisa menerima itu,” kata Mantan Bupati Merauke Johanes Gluba Gebze ketika dikonfirmasi dari Jayapura, Rabu (11/11).
Menurut Johanes, berkibarnya Bendera Merah Putih dengan posisi terbalik itu sudah hampir sebulan, pertanda pemerintah Kabupaten Merauke tidak menghormati kedaulatan Negara Republik Indonesia.
“Apalagi Bendera Merah Putih dipasang di tengah-tengah bersama bendera Parpol (partai politik). Bendera Parpol dipasang dengan posisi baik, kok kenapa Bendera Merah Putih tidak demikian,” ujarnya.
Tokoh Masyarakat Papua Selatan itu menyayangkan tidak tanggapnya pemerintah dan aparat penegak hukum dalam kasus ini.
“Saya tidak melihat ini ada kaitannya dengan Pilkada Merauke, yang saya lihat, ini bisa jadi ada unsur kesengajaan dari pihak yang memasang, apalagi telah berkibar sangat lama disana,” katanya.
Peristiwa terbaliknya Bendera Merah Putih di Posko Pemenangan Calon Petahana Bupati Merauke, sempat menjadi perbincangan hangat warga Kota Rusa. Posko pemenangan tersebut terletak di tepi jalan raya yang ramai dilalui pengendara.
Sekitar satu kilometer dari posko pemenangan, terletak perkantoran pemerintah, Kantor Kepolisian dan Kantor Dewan.
Artikel ini ditulis oleh: