Lampung Tengah, Aktual.com – Mayoritas warga Kampung Karang Endah, Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah, menolak ganti rugi lahan untuk pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera, menyusul penetapan nilai ganti rugi yang dinilai kurang tepat dengan lahan yang ada.
Menurut informasi sejumlah warga Karang Endah, Rabu (11/11), penolakan itu terlihat dari hasil penyerahan selebaran surat pengumuman nilai ganti rugi lahan warga untuk proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sekitar 80 persen dari 136 kepala keluarga (KK) warga setempat, yang menyampaikan penolakan penetapan ganti rugi untuk jalan tol itu.
Suratman (51), Kepala Kampung Karang Endah menuturkan, dari 136 KK warga setempat yang lahannya terkena pembangunan jalan tol itu, warga yang menyatakan setuju dengan nilai ganti rugi hanya 31 orang dan sisanya menyatakan keberatan.
“Selebaran surat yang sudah ditandatangani setuju hanya 31 KK, sisanya tanda tangan tidak setuju atau berkeberatan,” ujar dia.
Menurut warga setempat, dasar keberatan warga atas nilai ganti rugi lahan untuk pembangunan JTTS di Karang Endah itu terkait dengan nilai ganti rugi lahan dan bangunannya.
Warga setempat menyebutkan, harga lahan pekarangan di Kampung Karang Endah yang berada di pinggir Jalan Lintas Provinsi pada pasaran umum saat ini adalah Rp500 ribu/meter persegi, dan lahan sawah irigasi teknis antara Rp85 ribu hingga Rp100 ribu per meter persegi, dengan melihat posisi lahan.
Terkait nilai ganti rugi bangunan itu, seharusnya juga melihat kelas bangunan.
Namun dari hasil keterangan yang tertera pada selebaran surat pemberitahuan nilai ganti rugi lahan diterima warga, banyak sekali perbedaan selisih harga dan luasan lahan mereka.
“Angka luasan lahan di Daftar Nominatif Pengadaan Tanah untuk Pembangunan Tol, dengan angka yang tertera pada selebaran pemberitahuan banyak ditemukan perbedaan,” katanya.
Sudibyo Martono, salah satu warga yang pada daftar nominatif dan pada peta lahannya yang terkena tol seluas 239 meter persegi, namun pada angka selebaran yang diterimanya hanya 163 meter persegi. Temuan tersebut juga terjadi pada puluhan warga setempat yang lainnya.
Artikel ini ditulis oleh: