Yogyakarta, Aktual.com – Gempa Bumi 5.6 Skala Richter yang mengguncang Yogyakarta, Rabu (11/11) petang, dikatakan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, Tony Agus Wijaya, akibat dari subduksi dua lempeng benua.

“Sama-sama disebabkan subduksi,” kata dia melalui sambungan telepon.

Tony mencatat, gempa tersebut berlangsung selama hampir 10-15 detik, dan memberikan efek terhadap bangunan yang sudah tua atau bangunan yang kurang kuat.

“Goncangannya memang cukup mampu memicu keretakan pada bangunan-bangunan yang sudah tua atau tidak kokoh,” kata Tony.

Getaran gempa tersebut, menurut Tony, dirasakan di Kabupaten Bantul, Kulon Progo, dan Kota Yogyakarta dengan skala goncangan sedang antara IV-V (Modified Mercalli Intensity).

Menurut dia, pihaknya akan melakukan analisa dan pendataan lebih lanjut terkait dampak kerusakan yang diakibatkan oleh gampa tersebut.

Artikel ini ditulis oleh: