Harga Beras di Jakarta Merangkak Naik (Aktual/Ilst.Nelson)

Surabaya, Aktual.com – Pemain besar untuk komoditas beras mulai bermunculan. Menurut Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), sedikitnya ada lima hingga tujuh pelaku usaha perberasan level nasional tengah melakukan praktik kartel alias memainkan stok dan harga beras yang bisa melemahkan peran Perusahaan Umum Badan Usaha Logistik (Perum Bulog).

“Jadi swasta saat ini bisa menguasai sekitar 80 persen. Sementara Bulog hanya menguasai 20 persen. Dan di setiap provinsi ada 5 sampai 7 pemain besar beras.” ujar Komisioner KPPU pusat, Muhammad Syarkawi, di Surabaya, Rabu (11/11).

Syarkawi mengatakan, para pemodal besar memainkan aksinya di ranah persaingan tidak sehat. Mereka mempunyai stok besar dan bisa menahan peredaran ketika ada gejolak untuk memengaruhi harga.

Hanya saja, lanjut Syarkawi, KPPU tidak bisa berbuat banyak atas aksi pemodal besar perberasan nasional tersebut. Alasannya, KPPU akan bertindak, apabila tindakan/praktik tersebut mengganggu stabilisasi harga dan distribusi beras.

“Untuk sementara kami masih memonitor. Selama ada upaya atau tindakan yang menjurus anti persaingan, KPPU akan bertindak. Selama biasa-biasa saja, kami tidak bisa bertindak,” lanjutnya.

Yang dikhawatirkan, lanjutnya, jika mereka sampai bersama-sama menahan pasokan, kemudian menyebabkan kelangkaan di pasar, dan berakibat harga di pasar menjadi tinggi. Jika sudah demikian, maka masuk kategori pelanggaran terhadap UU persaingan.

Disisi lain, Syarkawi mengingatkan, pemerintah harus memikirkan Bulog untuk kedepannya lebih memiliki kekuatan besar menjadi institusi penyangga pangan nasional. Sebab, dari struktur penguasaan pasarnya, Bulog masih terbilang kecil.

Artikel ini ditulis oleh: