Jakarta, Aktual.co — Indonesia Police Watch (IPW) menilai sikap Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi dalam menyelesaikan masalah ijin tanding Arema dan Persebaya terlalu arogan dan sok tahu.
Sebelumnya Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) tidak memberikan rekomendasi pada dua klub tersebut untuk mengikuti ISL. Terkait pelanggaran Arema dan Persebaya, Imam menilai PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi telah menyalahi Undang-undang Sistem Keolahragaan Nasional.
“Pernyataan ini jelas salah kaprah dan ngawur dari seorang menteri pemerintahan Presiden Jokowi, apalagi Polri tidak mempermasalahkan kedua pertandingan tersebut,” ujar Presidium IPW Neta S Pane kepada wartawan, Selasa (7/4).
IPW mengatakan, Polri, PSSI, pihak Arema dan Persebaya tidak perlu menanggapi sikap ngawur Menpora ini. Sebab dalam UU No 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional (SKN) dijelaskan soal Penyelesaian Sengketa. Dalam UU SKN Pasal 88 ayat 1 dijelaskan, penyelesaian sengketa keolahragaan diupayakan melalui musyawarah dan mufakat yang dilakukan oleh induk organisasi cabang olahraga.
Selain itu, Pasal 5 UU SKN juga menjelaskan bahwa Keolahragaan diselenggarakan dengan prinsip, demokratis, tidak diskriminatif dan menjunjung tinggi nilai budaya dan kemajemukan bangsa, keadilan sosial serta nilai kemanusiaan yang beradab, sportivitas dan menjunjung tinggi nilai etika dan estetika, pembudayaan dan keterbukaan, keselamatan dan keamanan, dan lain-lain.
Ironisnya, cara-cara penyelesaian sengketa seperti yang diamanatkan UU SKN belum dilaksanakan, tapi Menpora malah menyebutkan kalau dirinya telah menyiapkan tim hukum untuk menangani pelanggaran itu dan mengacam akan mengenakan Pasal 89 Ayat 1 UU SKN dimana penyelenggara pertandingan Arema dan Persebaya diancam hukuman 2 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar.
Dia menilai, Menpora lupa bahwa posisi dan keberadaannya dalam dunia olahraga adalah sebagai pembina olahraga dan bukan sebagai “algojo” atau eksekutor. Cara-cara arogan yang dilontarkan Menpora ini, kata dia hanya akan menghancurkan olahraga Indonesia, khususnya sepakbola dan bisa membuat konflik berkepanjangan.
Karena hal tersebut IPW mendesak Presiden Jokowi mengevaluasi kinerja Menpora agar dunia olahraga, terutama sepakbola tidak menjadi polemik dan konflik berkepanjangan yang bisa mengganggu keamanan.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu

















