Menteri ESDM Sudirman Said memberikan keterangan tentang pencapaian setahun kinerja Kementerian ESDM di Jakarta, Minggu (8/11). Kementerian ESDM melakukan sejumlah pencapaian seperti pelelangan dua blok wilayah kerja panas bumi, memberikan keputusan atas kepastian 12 blok migas yang kontraknya berakhir termasuk blok Mahakam serta memasang 8.503 megawatt pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/ama/15

Jakarta, Aktual.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla menyerankan agar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said terbuka soal elit politik, yang mencatut nama Presiden dalam perpanjangan kontrak perusahaan tambang PT Freeport Indonesia.

“Ya ini Menteri ESDM yang lebih mengetahui,” ujar Jusuf Kalla di kantor Wapres, Jakarta Pusat, Kamis (12/11).

Dia mengaku, masih mempertimbangkan untuk mengusut elit politik yang mencatut nama presiden. “Nanti dipertimbangkan, kita diskusikan di rapat,” kata Kalla.

Dia pun membenarkan adanya laporan oleh Menteri ESDM kepada Presiden Jokowi, dan dirinya terkait oknum politikus yang mempergunakan namanya tersebut.

Sebelumnya, JK meminta kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said untuk melaporkan Polri atas dugaan tersebut.

“Tolong dilaporin saja yang ngomong seperti itu,” kata JK pada Rabu lalu.

JK mengaku bersama Presiden Joko Widodo geram karena ada oknum politikus, yang mencatut nama keduanya meminta saham kosong kepada petinggi PT Freeport.

Sebelumnya Sudirman mengatakan di beberapa media elektronik dan televisi nasional bahwa pada beberapa bulan lalu pihak Freeport dihubungi oleh beberapa oknum tokoh politik yang sangat punya pengaruh, dan menjual nama presiden dan wapres yang seolah-olah meminta saham kosong.

“Saya bersyukur proses itu tidak terjadi, sehingga Indonesia tidak dipermalukan dan akhirnya proses ini melalui jalur yang normal, di mana sektor mengambil keputusan dan Presiden memutuskan sendiri tanpa harus melalui ‘deal’ semacam itu,” kata Sudirman.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu