Kiri-kanan ; Kepala Biro Humas Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan Eka Widodo Soegiri, Direktur Walhi Abetnego Tarigan, Pakar Komunikasi Politik Emrus Sihombing dalam diksusi "SIAPA YANG SESUNGGUHNYA YANG MEMBAKAR LAHAN DAN HUTAN?" di Jakarta, Rabu (21/10/2015). Di tengah polemik kebakaran lahan dan hutan muncul wacana dari beberapa kalangan agar kebakaran lahan dan hutan ditetapkan sebagai bencana nasional.

Pontianak, Aktual.com – Komandan Satgas Antisipasi Pembakaran Lahan Kalimantan Barat, Christiandy Sanjaya mengatakan, tim yang dikomandoinya akan melakukan ekspose hasil kerja di hadapan Gubernur Kalbar.

“Setelah menyampaikan laporan mengenai kinerja kita, selanjutnya kita akan segera melapor ke Menkopolhukam, Menteri LH Kehutanan dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB),” kata Christiandy di Pontianak, Kamis (12/10).

Dia menjelaskan, ekspose yang dilakukan pihaknya itu dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban terkait kinerja satgas penanganan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Kalimantan Barat.

“Sebelumnya, kami telah mengevaluasi kinerja satuan tugas penanganan kebakaran hutan dan lahan yang telah berlangsung sejak 8 juli 2015 yang lalu dengan masa tugasnya berakhir hingga 30 November 2015,” tuturnya.

Menurutnya, sejak tanggal 30 Oktober lalu, kondisi Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Provinsi Kalimantan Barat dalam kondisi sehat, dan dia berharap hingga akhir masa tugas Satgas , kondisi yang baik ini terus berlanjut, dan tidak diperpanjang seperti kondisi Provinsi lain yang mengalami kabut asap serta terjadi kebakaran Hutan dan Lahan.

Christiandy mengatakan, sampai masa tugas Satgas yang dipimpinnya itu berakhir, pihaknya akan terus bekerja sampai tanggal 2 November mendatang, sesuai dengan SK Gubernur Kalbar terkait penanggulangan asap itu.

“Yang jelas, kita akan terus berupaya menanggulangi asap ini dengan maksimal dan dengan berbagai cara yang ada, karena masalah kabut asap ini cukup pelik karena bisa menimbulkan dampak pada transportasi penerbangan dan kesehatan masyarakat,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: