Jakarta, Aktual.co — Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Teguh Santosa mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebaiknya tidak perlu menunggu waktu lama untuk mengocok ulang (reshuffle) kabinet kerjanya. Ia menyarankan sebaiknya reshuffle dilakukan sebelum bulan puasa Ramadhan mendatang.
“Dalam landscape politik kita, bulan puasa itu penting. Situasi politik tanah air bisa semakin memburuk bila tidak ada juga perubahan signifikan dalam pemerintahan Jokowi,” ujar Teguh Santosa di Jakarta, Selasa (7/4)
Menurutnya, sudah banyak blunder yang dilakukan pemerintahan Jokowi yang baru berusia beberapa bulan ini. Ibarat pertandingan bola, Teguh menggambarkan situasi politik terkini bak kemelut di depan gawang.
Selain itu, berbagai kebijakan pemerintah tidak mengena di hati rakyat dan menimbulkan keraguan akan kemampuan Presiden Jokowi memimpin pemerintahan.
“Yang paling menonjol adalah prestasi tim ekonomi yang jeblok,” katanya
Hal ini diperlihatkan dari kebijakan yang diambil tidak pro rakyat. Ironisnya, lanjut Teguh, kebijakan yang tidak pro rakyat itu terlihat diputuskan tanpa komando yang jelas.
“Kalau susunan tim ekonomi yang seperti itu dipertahankan, bisa jadi bumerang yang melesat ke arah Pak Jokowi,” tambahnya
Sementara itu, ia mencermati masih banyak anggota masyarakat yang tidak percaya Jokowi yang dikenal sederhana dan merakyat itu mengambil kebijakan yang tidak pro rakyat. “Atas dasar pertimbangan inilah, belakangan muncul spekulasi ada upaya menggergaji Jokowi dari sisi ekonomi,” kata Teguh
“Karena bagaimanapun jeleknya kebijakan tim ekonomi itu yang dihujat rakyat ya tetap Pak Jokowi,” ungkapnya
Namun demikian, Teguh optimistis bila susunan tim ekonomi diperbaiki sebulan sebelum puasa, ada waktu cukup bagi Jokowi untuk menghindarkan serangan yang lebih besar lagi.
Artikel ini ditulis oleh:

















