Dirut PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto (kanan) bersama Dirut BUMN lainnya mengikuti Rapat Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2015 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/10). RKP yang dihadiri oleh Presiden Jokowi, Wapres Jusuf Kalla, jajaran menteri Kabinet Kerja, seluruh gubernur, bupati dan walikota serta direktur utama BUMN tersebut digelar untuk menyelaraskan dan menyamakan persepsi dalam melaksanakan empat paket kebijakan ekonomi yang telah diluncurkan. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/foc/15.

Jakarta, Aktual.com — Partai Demokrat mempertanyakan konsistensi pemerintah dalam audit investigasi Petral. Pasalnya ada ketidak kompakan antara Menteri ESDM Sudirman Said dan Dirut Pertamina Dwi Sudjipto saat mengungkap kerugian negara dalam pembelian minyak mentah melalui Petral.

“Dirut Pertamina menyebut tidak ada kerugian dari hasil audit tersebut, sementara Menteri ESDM Sudirman Said menyebut ada kerugian satusan triliun mana yang bisa dipercaya,” ujar Ketua Bidang Komunikasi Publik, DPP Partai Demokrat, Imelda Sari dalam keterangan tertulis, Jumat (13/11).

Imelda juga mempertanyakan penggunaan auditor asing Kordamentha untuk melakukan investigasi dengan bayaran 1 juta dolar.

“Kenapa harus pakai Kordamentha, tidak pakai big five auditor seperti PWC atau lainya, bahkan saya melihat adanya ketidak percayaan Pertamina dan Sudirman Said kepada BPK,” ujarnya.

Mantan Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut menantang Pertamina atau Kementrian ESDM untuk membuka hasil audit kepada publik.

“Buka saja biar tidak simpang siur, termasuk bagaimana proses penunjukan auditornya, kenapa waktu auditnya dibatasi, itu semua harus dijelaskan,” ujarnya.

Seperti diketahui awal pekan lalu Dwi Sudjipto mengungkapkan pihaknya telah tuntas melakukan audit investigasi terhadap anak perusahaan Pertamina yakni Petral. Dwi menyebut tidak diketahui kerugian negara dalam hasil audit tersebut.

Anehnya Menteri ESDM Sudirman Said menyebutkan adanya kerugian negara sebesar Rp250 triliun dalam pembelian minyak mentah dalam kurun waktu 2012-2014.

Artikel ini ditulis oleh: