Jakarta, Aktual.com — PT Antam Tbk mengumumkan bahwa perseroan telah berhasil memperoleh penurunan tingkat suku bunga pinjaman atas fasilitas Kredit Modal Kerja senilai 100 juta dolar AS yang diperoleh dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Bank BRI).

“Penurunan suku bunga pinjaman untuk keperluan modal kerja merefleksikan kepercayaan industri perbankan terhadap ANTAM di tengah volatilitas harga komoditas,” kata Direktur Utama Antam Tedy Badrujaman dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Bandung, Jumat (13/11).

Melalui penurunan ini, Tedy mengatakan Bank BRI membantu Antam untuk cost reduction dipinjaman modal kerja.

Hal tersebut menunjukkan dukungan positif dari perbankan kepada Antam di tengah kondisi industri pertambangan yang tengah menghadapi berbagai tantangan.

“Melalui penurunan suku bunga ini kami dapat melakukan penghematan beban pinjaman dan cash flow perusahaan lebih terjaga,” ujarnya.

Dari informasi yang dihimpun Antara, Antam mencatatkan kinerja operasional yang positif di sembilan bulan pertama 2015 (9M15). Produksi feronikel di 9M15 menunjukkan kenaikan sebesar 10 persen menjadi 12.838 ton nikel dalam feronikel (TNi) dibandingkan produksi dalam periode yang sama tahun lalu.

Kenaikan tersebut didukung oleh peningkatan jumlah dan kadar bijih nikel umpan pabrik dari tambang nikel di Pomalaa (Sulawesi Tenggara) dan Pulau Pakal (Maluku Utara).

Seiring dengan peningkatan produksi tersebut, Tedy mengatakan penjualan feronikel sampai triwulan ke III 2015, ikut mengalami kenaikan sebesar 4 persen menjadi 13.388 TNi dibandingkan penjualan di periode yang sama tahun lalu.

“Korea Selatan, Eropa dan Tiongkok merupakan tiga destinasi terbesar penjualan feronikel Antam selama triwulan ke III tahun ini,” katanya.

Sampai dengan Oktober 2015, progress Engineering, Procurement and Construction (EPC) Proyek Perluasan Pabrik Feronikel Pomalaa (P3FP) telah mencapai 96,95 persen.

Rights issue Antam juga telah selesai dan berjalan dengan baik dimana terdapat kelebihan permintaan atau oversubscription. Melalui rights issue tersebut, saham baru yang diterbitkan telah terserap penuh dan Antam memperoleh dana sebesar Rp5,377 triliun.

“Dana tersebut terdiri dari dana Penyertaan Modal Negara sebesar Rp3,495 triliun dan dana dari publik sebesar Rp1,882 triliun,” katanya.

Sebesar Rp3,5 triliun dana yang diperoleh dari rights issue tersebut juga, katanya, akan digunakan oleh perseroan untuk penyelesaian Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Halmahera Timur untuk Tahap I.

Sementara sisanya akan digunakan untuk membiayai modal kerja terkait kegiatan operasional yang meliputi antara lain sebagai beban pokok penjualan dan beban usaha dan biaya pengembangan usaha Perseroan terkait dengan peningkatan kapasitas produksi.

Penjualan emas Antam sendiri, di periode triwulan ke III 2015 juga naik secara signifikan sebesar 129 persen menjadi 12.648 kg (406.643 oz) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Saat dikonfirmasi mengenai laporan keuangan Antam untuk periode sembilan bulan 2015, Tedy mengatakan saat ini tengah dilakukan penelaahan terbatas dan akan disampaikan November 2015 ini.

“Kita sedang lakukan penelaahan terbatas(limited review) dan akan disampaikan paling lambat pada 30 November 2015,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka