Jakarta, Aktual.com – Sikap ‘murah hati’ kembali diperlihatkan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ke Komjen Pol Budi Waseso. Yakni dengan kembali menawari gedung milik DKI untuk ditempati Buwas dan instansi yang dipimpinnya, Badan Narkotika Nasional (BNN).
Tidak tanggung-tanggung, Ahok menawari Buwas untuk tempati rumah dinas Wakil Gubernur DKI di Jalan Prof Dr Satrio, Setia Budi, Jakarta Selatan. Alasannya, rumah dinas wagub itu sudah lama tidak ditempati.
Ahok tidak hanya murah hati ke Buwas saja. Gedung bekas Dinas Pekerjaan Umum di Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat bahkan ditawari untuk dihibahkan ke BNN.
Untuk realisasikan itu, Ahok mengaku sudah ajukan persetujuan DPRD DKI. “Kalau DPRD setuju, hibahkan saja supaya Kepala BNN punya kantor dan punya rumah. Jadi tidak pinjam terus,” kata Ahok, Jumat (13/11).
Semuanya berawal saat Mabes Polri ingin mengambil alih Gedung BNN di Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur. Dengar rencana itu, Buwas malah berseloroh mau dirikan ‘kantor’ pakai tenda di Monas. Alasannya, biar dekat Istana.
Mengenai kebaikan Ahok tawarkan gedung milik DKI sebelumnya juga pernah dilakukan saat Buwas masih jabat sebagai Kabareskrim. Saat itu Gedung Bareskrim mau direnovasi. Ahok juga menawarkan Bareskrim buat berkantor di Gedung DInas PU di Tanah Abang itu.
Saat itu, Buwas sendiri yang datang ke kantor Ahok di Balai Kota DKI. Di saat yang sama, saat itu Bareskrim pun tengah menangani kasus pengadaan uninterruptible power supply (UPS) tahun anggaran 2014 di Pemprov DKI.
“Untuk melengkapi data (UPS), saya minta Pak Buwas enggak apa-apa enggak datang ke sini. Pak Buwas suruh anak buahnya datang ke saya, saya jelasin semuanya dengan jelas,” kata Ahok saat itu di Balai Kota DKI (12/5).
Artikel ini ditulis oleh: