Jakarta, Aktual.com – Kepala Penerangan Kodam II/Sriwijaya Kolonel Arh Syaepul Mukti Ginanjar membenarkan telah terjadi baku tembak antara angota TNI dan Polri di Lubuklinggau, Sumatra Selatan, Jumat (13/11) malam.
Meski membenarkan, Syaeful menjelaskan bahwa, kejadian tersebut karena adanya kesalahpahaman antara Detasemen Intel Kodam III/Siliwangi, Jawa Barat dengan Polres Muara Enim.
“Terjadi kesalahpahaman akibat miss informasi sehingga terjadi insiden letusan senjata antara anggota Polres Muara Enim dengan Anggota Deninteldam III/Siliwangi,” kata Syaepul, ketika dikonfirmasi wartawan dari Jakarta, Minggu (15/11).
Saeful menjelaskan, kronologis peristiwa itu terjadi sekitar pukul 23.30 WIB di depan sebuah minimarket di Jalan Sumatra, Desa Megang, Kecamatan Lubuklinggau.
Ketika itu, sebanyak delapan anggota Detasemen Intel Kodam III/Siliwangi, Jawa Barat, sedang mengintai tersangka pencurian mobil Innova milik Denintel Kodam III/Siliwangi. Tersangka juga diduga salah satu bandar narkoba.
Namun, sekitar pukul 23.35 WIB, lima kendaraan roda empat dari Polres Muara Enim datang ke depan minimarket dan langsung mengepung delapan anggota Denintel yang sedang berada di dalam mobil. Anggota Polres Muara Enim langsung menodongkan sejata laras panjang dan pistol.
Kesalahpahaman itu, diungkapkan Syaeful, karena Denintel III/Siliwangi tak berkoordinasi dengan Kodam II/Sriwijaya.
Namun, akibat peristiwa itu, kata Syaeful, tidak ada korban jiwa, hanya korban luka tembak dari pihak TNI sebanyak dua orang dengan nama, Chb Edi Sutrisno dan Serda Deden.
Syaeful menambahkan, kejadian itu, saat ini sedang ditangani oleh Polda Sumsel.
Artikel ini ditulis oleh: