Jakarta, Aktual.co — Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman, Indroyono Soesilo mengatakan bahwa sektor maritim masih memerlukan pembiayaan, khsusnya bagi nelayan-nelayan kecil. Pasalnya, pembiayaan yag selama ini ada masih kurang optimal karena hanya tertuju pada sub-sektor galangan kapal.
“Pembiayaan instrumentasi sudah hampir Rp40 triliun, lebih banyak ke galangan kapal, belum untuk bantu para nelayan dan pembudidaya untuk kegiatan operasi mereka,” ujar Menko Kemaritiman Indroyono di Menara Kadin Jakarta, Senin (6/4).
Lebih lanjut dikatakan dia, salah satu cara untuk mengoptimalkan pembiayaan nelayan kecil tersebut adalah dengan memaksimalkan keberadaan kredit usaha rakyat (KUR).
“Misalnya Rp1 miliar sama pemerintah diserahkan ke Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) dengan giring rasio Rp10 miliar, kapal kecil Rp1 juta sekali operasi. Dengan demikian kita bisa gerakkan 10 ribu kapal,” pungkasnya.
Sebelumnya, pengamat ekonomi pertanian IPB, Bustanul Arifin mengatakan hanya ada satu skema pembiayaan pemerintah yang realisiasinya cukup besar bagi sektor pertanian, termasuk maritim, yaitu KUR. “Sampai 160 persen realisasinya.”
“KUR ini berhasil karena ada jaminan, yaitu dari lembaga penjamin seperti Jamkrindo dan Askrindo. Ini bisa mengecilkan risiko pada bank, jadi risikonya digeser ke lembaga penjamin itu.”
Namun, menurutnya cara seperti itu tidaklah berkelanjutan. “Kita mendengar beberapa asuransi bermasalah, tidak mudah memang keluar dari comfort zone seperti ini, tapi kalau mau ada perubahan di sektor pertanian, ubah dulu UU Perbankan itu, biar speeding nya juga cepat,” pungkas Bustanul.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka
















