Jakarta, Aktual.com — Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Said Abdullah meminta pemerintah Indonesia meningkatkan kewaspadaan nasional, menyusul aksi teror kelompok radikal di Paris, Prancis pada Jumat (13/11) lalu.
“Tim intelijen negara harus bekerja ekstra keras dengan mengerahkan segala kemampuannya karena jaringan spiral kekerasan ISIS sudah menyebar kemana-mana. Intelijen kita harus ‘all out’ melakukan deteksi dini bibit-bibit radikal ISIS,” ujar Said di Jakarta, Minggu (15/11).
Bagi Said Abdullah, ISIS telah membelokkan makna suci jihad yang sesungguhnya. Jihad yang semestinya melindungi semua orang yang baik dan tidak melakukan pembunuhan, justru dibelokkan oleh ISIS.
Menurut Said, teror kemanusiaan yang dilakukan kelompok radikal ISIS tidak bisa dibiarkan. Untuk itu, dia mengajak masyarakat internasional bersatu menghadapi teror ISIS.
Said meminta masyarakat internasional memahami bahwa ISIS bukan lah cermin Islam. ISIS, kata dia, justru menjadi ancaman nyata yang harus benar-benar diwaspadai umat Islam, karena ISIS menyerang umat Islam dari berbagai sendi keagamaan.
“Yang pasti ISIS itu bukan Islam, karena Islam itu tidak mengenal kekerasan, perkosaan, pencurian, dan pembunuhan. Islam itu agama rahmatan lil’alamin, agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi semua makhluk,” kata dia.
Dia menekankan, propaganda ISIS telah merusak citra Islam di dunia, sehingga dia menyerukan umat beragama di dunia, terutama di Indonesia, untuk bersatu menangkal “serangan” ISIS, termasuk propaganda-propaganda ISIS di dunia maya.
Dalam serangan yang terjadi di Paris, Prancis, kelompok radikal yang menamakan diri ISIS bertanggung jawab atas serangkaian serangan pengeboman dan penembakan, yang menewaskan sedikitnya 153 orang itu. Dalam pernyataannya, ISIS mengatakan telah menerjunkan orang-orang yang disebut sebagai pelaku jihad.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu