Jakarta, Aktual.com — Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia dalam kepengurusan periode 2015-2020 berkomitmen fokus mendorong anggotanya untuk membina dan mendorong serta membesarkan seluruh anggotanya.
Komitmen itu semakin menguat saat pelaksanaan Munas Khusus (Munasus)yang bertema “KADIN yang Efektif dan Efisien untuk Kebangkitan Ekonomi Nasional“, di Hotel Borobudur, Jakarta, akhir pekan lalu.
“Kadin akan mendorong, membesarkan seluruh pengusaha, sehingga tidak lagi terkotak-kotak atau terfokus pada kelompok tertentu saja,” ujar Ketua Umum KADIN Eddy Ganefo dalam keterangan di Jakarta, Senin (16/11).
Eddy menambahkan, dalam anggaran dasarnya KADIN juga berkomitmen menggalakkan industri dan perdagangan berbasis sumber daya yang melimpah di dalam negeri. Dengan begitu, Indonesia tidak lagi hanya menjadi pasar negara asing.
“Dalam menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), ini juga salah satu strategi kita bertahan. Pasar kita ini sangat besar. Kalau kita bisa mengurangi impor, tentu neraca perdagangan kita akan positif,” imbuh Eddy yang juga Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (APERSI).
Dengan target seperti itu, Eddy optimistis, para pengusaha terutama di daerah yang selama ini tidak pernah diperhatikan tidak pernah diberdayakan, akan mampu bersaing dan berjaya.
Untuk menjaga komitmen tersebut, Eddy menegaskan, KADIN Daerah akan mendapatkan perhatian lebih dari pengurus pusat. Menurut Eddy, selama ini KADIN Daerah dianggap hanya sebagai pelengkap organisasi tanpa ada perhatian dari KADIN.
“Selama ini KADIN Daerah tidak ada yang jalan. KADIN Pusat kalau ketemu pengurus di daerah, cukup bertemu di bandara tanpa mau melihat ke lapangan,” tandas Eddy.
Eddy menegaskan, kepengurusan KADIN yang dipimpinnya sangat sah karena didukung oleh seluruh KADIN Daerah di Indonesia. Tidak seperti KADIN hasil Munas 2010 yang dinilai tidak menjalankan amanah Munas.
“Jika dirunut dari berbagai dokumen yang ada, KADIN hanya satu. Karena itu kalau ada KADIN yang lain dan akan menyelenggarakan munas, itu KADIN nomor dua,” tegasnya.
Eddy menegaskan, Kadin saat ini solid karena sokongan berbagai pengusaha di daerah juga sangat kuat. Ini terjadi, karena ada semangat yang sama, ada saling kepercayaan bahwa saling memberdayakan. “Para pengusaha di Kadin ini sangat solid, di sini mereka lebih merasa diberdayakan,” tandasnya.
Sementara, Ketua Dewan Pembina KADIN Oesman Sapta Odang menambahkan, Munasus merupakan perintah dari Munas ke 8. Oesman mengatakan, banyak yang menyebut, di KADIN saat ini tidak terlihat pengusaha besar. “Pandangan itu salah,” tegas Oesman.
Dia melanjutkan, KADIN itu bukan untuk pengusaha besar, tapi untuk membesarkan pengusaha kecil menjadi besar. Selain itu, tak ada dualisme KADIN. “KADIN hanya satu, yakni KADIN pimpinan Eddy Ganefo. Kalau ada KADIN lain yang menyelenggarakan munas, itu KADIN dua,” pungkas Oesman.
Seperti diketahui Kadin hasil musyawarah nasional ke delapan di Jakarta akhir Oktober lalu itu beranggotakan para pangusaha kecil dan menengah hingga pengusaha besar. Dengan komitmen itu, pengurus KADIN berharap tidak aka nada lagi pengkotak-kotakan pengusaha seperti kepengurusan sebelum Munas Luar Biasa KADIN, pada 2013 silam.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka