Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menjadi narasumber dalam diskusi bertajuk Reshuffle Datang Parpol Tegang di Jakarta, Sabtu (7/11). Diskusi tersebut membahas isu reshuffle jilid kedua Kabinet Kerja dan kaitannya dengan partai politik. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/nz/15.

Jakarta, Aktual.com — Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon mengaku heran dengan manuver politik yang dilakukan Menteri ESDM Sudirman Said terkait pelaporannya ke MKD atas dugaan adanya keterlibatan anggota dewan mencatut nama Presiden untuk mendapatkan saham dalam perpanjangan kontrak PT Freeport.

Padahal, sambung Fadli, ada persoalan krusial yang lebih penting dimana Menteri Sudirman Said justru acap kali memberikan kemudahan dan keleluasaan kepada PT Freeport tersebut, salah satunya pemberian izin eksport.

“Perlu dicatat bahwa selama ini Menteri ESDM lah yang banyak memberikan keleluasaan kepada PT Freeport,” kata Fadli, di Komplek Parlemen, Senayan, Senin (16/11).

Padahal, sambung Fadli, di dalam ketentuan perundang-undangan sudah mengatur soal pembentukan smelter sebelum dilakukannya eksport.

“Ada UU yang mengharuskan bahwa untuk eksport harus memiliki smelter, jadi tidak di eksport bahan baku mentah. Tetapi kita ketahui, justru menteri ESDM itu memberikan keleluasaan kepada Freeport untuk mengeksport padahal belum ada semelter,” ujar politikus Gerindra itu.

Terkait dengan pembiaran tersebut Fadli mempertanyakan tindakan tegas Sudirman.

“Ini justru menjadi pelanggaran terhadap UU, apa yang dilakukan Sudirman Said terhadap freeport,” tandas dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang