Medan, Aktual.com – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM )Tirtanadi, menargetkan sebanyak 25.452 pelanggan layanan air limbah terpusat (off-site system) di Kota Medan, Sumatera Utara. Target pelanggan itu diperkirakan akan tercapai di tahun 2019 mendatang.
Hal itu disebutkan Direktur Air Limbah PDAM Tirtanadi, Heri Batanghari Nasution saat paparan materi Forum Group Diskusi (FGD) bertajuk “Air limbah, antara peluang dan tantangan” yang dilaksanakan kerjasama PDAM Tirtanadi dan Pokja Wartawan di aula lantai IV, kantor PDAM Tirtanadi jalan SM Raja, Medan, Senin (16/11)
“Jumlah sambungan tahun 2014 yakni 12.152 sambungan, akhir tahun 2019, sasaran layanan air limbah kota Medan sebanyak 25.452 sambungan, dengan pertumbuhan rata-rata per tahun sebesar 3.400 sambungan,” sebut Heri.
Menurut Heri, untuk mencapai target itu, total investasi yang digelontorkan mencapai Rp613,6 Miliar. Dana itu bersumber dari Kemen PU-PR senilai Rp173,9 Miliar, Provinsi Sumut senilai Rp8 Miliar dan Pemko Medan sebesar Rp431,45 Miliar.
Sebelumnya, Heri menjelaskan pengelolaan air limbah rumah tangga secara terpusat terus didorong terutama di kota-kota besar. Hal itu untuk menekan angka pencemaran lingkungan yang berasal dari air limbah berbagai sumber, seperti industri, rumah tangga dan industri.
Persoalan yang muncul, lanjut Heri yakni soal keberterimaan masyarakat terkait program tersebut. “Memang harus ada perubahan mainset masyarakat terkait pengelolaan limbah rumah tangga,” katanya.
Pengamat lingkungan USU, Jaya Arjuna menuturkan, pengelolaan air limbah secara terpusat membutuhkan dukungan seluruh pihak terkait. Menurutnya, dukungan itu dapat diwujudkan dalam bentuk mendorong terbitnya sebuah Ranperda.
“Untuk menjadikan kota layak huni. Kita kota metropolitan, kalau tak dianggap kota layak huni kan memalukan. Bayangkan, berapa ratus ton setiap hari limbah yang terbuang. Dan jika itu di dalam septitank, maka ketika banjir melanda, limbah itu akan naik ke permukaan,” jelasnya.
Sementara itu, Dosen Air Limbah FT UMSU Erin Chaniago menekankan persoalan pentingnya ekoteknologi dalam menangani limbah rumah tangga.
“Kalau kita bayangkan ada eko teknologi, bisa mengurangi beban pemasangan pipa rumah tangga,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh: