Jakarta, Aktual.co — Bhutan, sebuah negara kecil berpenduduk sekitar 700 ribu orang ini sejak 2013 lalu mulai melangkah ke depan dengan langkah transformasi besar menjadi “Negara 100 persen organik”.

Langkah ini dilakukan untuk mencapai misi besar pembangunannya yakni “Gross National Happiness and Sustainable Development”.

Sejalan dengan konsep Pembangunan Berkelanjutan dan filsafat Budihism yang dianut hampir sebagian penduduk Bhutan, pemerintah Buthan percaya bahwa pembangunan yang benar akan terjadi jika terjadi harmonisasi antara aspek spiritualitas, sosial, lingkungan hidup dan pembangunan ekonomi.

“In terms of environmental pollution, Bhutan has decided to become a carbon neutral nation by promoting eco-efficient public transportation. In terms of Agriculture, a 100% organic methodology is pursued. Policy screening tools and appropriate regulations are included in the constitution, assuring the county’s truly Sustainable Development,” seperti dilansir laman movement of life.org beberapa waktu lalu.

Menjadi negara “100 persen Organik” bukan pekerjaan mudah. Pemerintah Bhutan sadar bahwa perlu tingkat kesabaran yang tinggi untuk mencapainya.

Terutama ketika berhadapan dengan petani yang sudah puluhan tahun mengerjakan lahan pertaniannya dengan mengandalkan pupuk dan bahan kimia untuk meningkatkan hasil pertaniaannya.

Langkah transisi ini memang tidak mudah. Bagi pemerintah Bhutan, ini langkah penting dan sangat filosofis: memperlakukan alam seperti manusia dan mengembalikan fungsi alam menjadi “teman” manusia. Bukan budak manusia.

Untuk langkah besar ini pemerintah Bhutan butuh support dan kesadaran total rakyatnya. Dari sisi teknologi juga penting karena ini menyangkut soal model budidaya baru.

Kita tunggu apakah transformasi besar akan terjadi di Bhutan?

Artikel ini ditulis oleh: