Jakarta, Aktual.com — Pengamat Kebijakan Publik dari Indonesia Public Institute (IPI), Karyono Wibowo mencurigai adanya skenario besar terhadap audit Petral-PES melalui lembaga auditor asal Australia Kordamentha.
“Kalau kita lihat dari awal memang ada skenario besar untuk menjadikan hasil audit forensik yang dilakukan lembaga asing untuk segera dimejahijaukan,” kata Karyono saat dihubungi aktual.com di Jakarta, Selasa (17/11).
Indikasi adanya tekanan kuat terhadap Pertamina terlihat dari pernyataan kontradiktif pihak Pertamina, sebelumnya Pertamina pernah menyatakan tidak ada kerugian di Petral, namun sekarang malah melapor ke KPK atas temuan kerugian.
Lebih lanjut ia mengatakan, dengan hasil audit forensik oleh auditor asing, menjadi dasar untuk menjerat pihak yang menjadi target untuk dipidanakan.
“Ini ada upaya membidik pihak tertentu dengan dasar hasil audit forensik tersebut untuk menjerat pihak yang menjadi target” jelasnya.
Ia merasa ada kejanggalan, pengunaan auditor asing dengan mengabaikan Badan pengaudit Keuangan (BPK) yang merupakan lembaga audit resmi negara, menimbulkan perbedaan data hasil audit, karena sebelumnya BPK mengatakan tidak ada kerugian negara terhadap Petral.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan