Jakarta, Aktual.com — Perusahaan pengelola reksadana PT Panin Asset Management berharap adanya manuver ‘window dressing’ di penghujung tahun 2015 sehingga berpengaruh pada kinerja perusahaan.

“Adanya window dressing di bulan Desember, di mana indeks bisa naik 5-6 persen maka akan berpengaruh pada kinerja reksadana juga,” kata Kepala Operasional dan Pengembangan Bisnis Panin Asset Maangement Rudiyanto saat dihubungi di Jakarta, Rabu (18/11).

Window dressing yang bisa diartikan suatu kondisi di mana harga saham di bursa cenderung menguat jelang pergantian tahun, diharapkan oleh perusahaan manajer investasi tersebut dikarenakan sebagian besar dana kelolaan (Asset Under Management/AUM) mereka adalah reksadana saham.

“Karena hampir 90 persen dana kelolaan kita ada di reksadana saham dan campuran, maka jika indeks naik 5 persen saja kita tidak membeli saham, kinerja kelolaan kita sudah naik Rp500 miliar,” katanya.

Menurut Rudiyanto, selama 13 tahun terakhir sudah terjadi window dressing di bulan Desember yang beberapa di antaranya berlanjut ke Januari yang efeknya positif bagi IHSG.

Lebih lanjut, Rudiyanto menyatakan sejak 2001 window dressing tidak pernah gagal dan biasanya ‘return’ yang diperoleh akan positif, namun dengan peningkatan yang bervariasi.

“Terkadang ‘return’ yang diperoleh bisa mencapai 5-10 persen, namun ada yang 1-2 persen. Meski begitu, rata-rata kenaikannya 2-3 persen,” ujarnya.

Dari informasi yang dihimpun Antara, untuk posisi dana kelolaan (AUM) Panin Asset Management sampai dengan Oktober 2015 telah mencapai Rp10,8 triliun dengan jumlah investor sebanyak 52.442. Raihan AUM tersebut di bawah targetnya yang berada di angka Rp14 triliun rupiah.

“Namun dari dana masuk dan keluar masih terbilang positif, karena market sedang turun maka secara nilai, aset juga turun dan AUM juga turun. Dengan ada window dressing akhir tahun, mudah-mudah awal tahun bisa lebih bagus, reboundnya cukup lumayan, tapi kita hanya berharap,” ucapnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka