Jakarta, Aktual.com — Kepercayaan terhadap Ketua Ketua Kamar Dagang dan Indonesia (KADIN) Indonesia Eddy Ganefo makin mencuat di masyarakat. Buktinya pada Rabu (18/11) kemarin, Eddy didaulat untuk berbicara di depan peserta International Conference of ACM yang berlangsung pada 17 dan 18 November 2015.
Dalam pernyataan di depan peserta konferensi yang berasal dari 14 negara, seperti Inggris, Jepang, Malaysia, dan lain sebagainya, Eddy menyampaikan apresiasinya bahwa sertifikasi ISO merupakan salah satu upaya pengusaha untuk menghadapi tantangan Masyarakat Ekonomi Asean. Salah satu sertifikasi ISO yang dikeluarkan adalah pemberian sertifikasi Sistem Manajemen yaitu sistem manajemen mutu ISO9001:2008.
“Kegiatan ini sangant baik bagi pengusaha sebagai langkah untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Pasalnya, ketika MEA diterapkan maka akan terjadi perdagangan bebas antara negara member di Asia,” ujar Eddy kepada wartawan di Jakarta, Rabu (18/11).
Menurut Eddy, semua pengusaha di Indonesia perlu langkah antisipasi dan persiapan menghadapi MEA, salah satunya tolak ukurnya melalui sertifikasi ISO. Diharapkan dari kerjasama ini, pengusaha Indonesia akan berbondong-bondong melakukan sertifikasi ISO.
Kadin berharap, dengan kerjasama ACM Indonesia, pengusaha di Tanah Air akan melakukan sertifikasi ISO. Dengan mengikuti sertifikasi ini, pengusaha akan mendapatkan pelatihan sehingga mereka mengerti bagaimana prosedur mutu itu diterapkan.
ISO itu sendiri membuktikan bahwa prosedur mutu yang ada pada perusahaan pemerek dagang konsisten dalam menghasilkan mutu produknya.
“Dengan adanya prosedur mutu, maka kualitas produk tersebut dapat dijaga secara konsisten,” jelasnya.
Eddy menambahkan bahwa Sertifikasi ISO sudah dimulai beberapa waktu yang lalu, terutama bagi perusahaan yang dipersyarakatkan memegang sertifikat ISO. Namun, sejatinya, sertifikasi ISO tidak hanya berlaku bagi pengusaha yang dipersyaratkan saja. Dia menyarankan, pengusaha yang tidak dipersayaratkan seharusnya juga ikut sertifikasi ISO sebagai bukti menjaga kualitas dan kesiapan menghadapi MEA.
Demi menjaga kualitas produk yang konsisten perlu ada manajemen mutu. Setiap pemegang Sertifikat ISO akan dilakukan audit eksternal saban enam bulan sekali dan audit internal setiap tiga bulan sekali. Kata Eddy, prinsipnya sederhana, kerjakan apa yang tertulis dan tulis apa yang dikerjakan.
Kerjasama ACM dengan Kadin ini harapkan sebagai langkah awal yang baik. Ke depannya, Kadin akan melakukan pembinaan ke daerah, sesuai dengan motto paradigma baru, yaitu memberdayakan usaha dan pengusaha daerah, memberdayakan usaha dari pinggiran sampai ke pusatdemi pemeraataan usaha, pemerataan pengusaha.
“Sesuai dengan Motto Kadin Paradigma Baru, Kadin akan melakukan pembinaan ke Daerah, artinya Kadin akan memberdayakan usaha dan pengusaha daerah agar terjadi pemerataan, bukan hanya pengusaha pusat saja, namun ke pengusaha pinggiran juga,” jelasnya.
Data KADIN menunjukkan, saat ini masih banyak pengusaha yang belum memiliki sertifikat ISO. Mayoritas pengusaha yang memiliki ISO adalah perusahaan besar, pasalnya mereka memerlukan ISO sebagai syarat ikut tender/lelang besar. Padahal sertifikat mutu memiliki banyak grade, mulai dari grade kecil hingga besar.
Strategi KADIN ke depan, akan memperdayakan pengusaha daerah secara merata, mulai dari pinggiran sampai kota. Hal ini dilakukan sebagai langkah untuk mengurangi impor. Diharapkan, ekonomi akan membaik, masyarakat akan sejahtera.
Eddy berharap, jangan sampai Indonesia dijadikan pasar orang luar. Seperti sekarang ini, Indonesia dibanjiri beras impor, kedelai impor, jagung impor. Padahal Indonesia negara agraris, tanah luas, tenaga kerja banyak, teknologi pun punya.
“Jangan mau kita digoblokin dengan menjadi pasar orang lain. Indonesia dipuji jago makan tahu dan tempe, supaya kedelai meraka dibeli,” pungkasnya.
Untuk diketahui, PT ACM Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa sertifikasi. ACM merupakan cabang resmi dari ACM limited UK yang terakreditasi oleh UKAS. Produk ACM antara lain pemberian sertifikasi sistem manajemen seperti sistem manajemen mutu ISO 9001:2008, sistem manajemen lingkungan ISO14001:2004, Sistem manajemen keamanann pangan ISO 22000, dan sistem manajemen K3 OHSAS 18001:2007. Di Indonesia, ACM memiliki kantor afiliasi di Jakarta dan Surabaya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka