Jakarta, Aktual.com —Menteri Koodinator Kemaritiman Rizal Ramli tidak yakin jika “Integrated Supply Chain” (ISC) yang menggantikan Pertamina Energy Trading Limited (Petral) dalam impor minyak ke Indonesia, bebas mafia migas.

“Saya tidak begitu yakin kalau lebih baik, karena orangnya juga masih sama itu-itu saja, belum tentu juga bebas mafia,” kata Rizal Ramli usai menghadiri seminar di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (19/11).

Rizal beralasan orang-orang yang berada di ISC-Pertamina tidak berbeda dengan yang ada di Petral sebelumnya. Namun, dirinya enggan menyebutkan siapa saja orang-orang yang dimaksud ada di Petral dan ISC.

Sementara itu, menurut Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto, terdapat tiga kegiatan yang sudah dan sedang dilakukan kepada Grup Petral, yaitu kajian mendalam (due dilligent) terhadap aspek keuangan dan pajak yang dilakukan EY serta legal oleh HSF, lalu audit forensik oleh KordaMentha, dan “wind-down process” berupa novasi kontrak, “settlement” utang piutang dan pemindahan aset kepada Pertamina.

Beberapa temuan auditor KordaMentha tersebut antara lain ketidakefisienan rantai suplai berupa mahalnya harga “crude” dan produk, yang dipengaruhi kebijakan ISC-Pertamina-Petral dalam proses pengadaan, pengaturan tender MOGAS, kelemahan pengendalian HPS, kebocoran informasi tender, dan pengaruh pihak eksternal.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka