Jakarta, Aktual.com — Jelang akhir pekan kurs rupiah pada Jumat (20/11) pagi berdasarkan data bloomberg dibuka menguat 50 poin di level Rp13.775 per dolar AS. Pantauan aktual.com sampai berita ini dimuat, posisi rupiah masih menguat 31 poin di level Rp13.744 per dolar AS.

Analis Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada memprediksikan kurs tengah Bank Indonesia pada perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat bergerak di kisaran Rp13.777—Rp13.794.

Reza mengatakan laju kurs tengah rupiah masih menunjukkan pelemahannya jelang akhir pekan, seiring dengan outlook kian pastinya bank sentral The Fed untuk menaikkan suku bunganya pada bulan Desember 2015.

Di sisi lain, ujarnya, pelemahan laju kurs tengah rupiah juga dipicu imbas masih melemahnya laju euro, seiring dengan maraknya ekspektasi akan adanya stimulus dari Bank Sentral Eropa (ECB) dan penantian terhadap approval program reformasi APBN Yunani untuk mendapatkan dana talangan dari para kreditor senilai 86 miliar euro.

Jelang penutupan perdagangan, sejumlah mata uang terlihat masih mencoba menguat terhadap dolar AS antara lain EUR, GBP, JPY, dan CHF, tapi belum cukup mampu mengangkat laju kurs tengah rupiah yang masih di zona merah.

Bahkan, ujar Reza, rilis tetapnya suku bunga LPS dimana tingkat bunga penjaminan di bank umum untuk simpanan rupiah sebesar 7,5%, valuta asing sebesar 1,25%; dan tingkat bunga penjaminan untuk BPR dalam bentuk simpanan rupiah sebesar 10% tidak juga mampu mengangkat kurs tengah rupiah.

Reza mengatakan tampaknya beberapa sentimen positif yang ada kurang kuat membuat laju kurs tengah rupiah untuk beranjak dari zona merah. Padahal peluang untuk berbalik arah menguat cukup terbuka,tapi tidak dapat dimanfaatkan oleh kurs tengah rupiah.

“Untuk itu, tetap mewaspadai dan cermati sentimen yang akan muncul yang dapat membuat laju (kurs tengah) rupiah masih akan melanjutkan pelemahannya,” kata Reza dalam risetnya.

Laju rupiah di bawah target support 13.778.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan