Jakarta, Aktual.com — Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo mengatakan pelemahan rupiah diakibatkan sentimen negatif pasar yang merespon wacana AS untuk menaikkan suku bunga serta adanya isu bahwa negara maju akan meninggalkan suku bunga rendah.
“Ketika di negara maju seperti AS dalam waktu dekat akan menaikan tingkat bunga, kemudian ada pernyataan bahwa di negara besar akan meninggalkan bunga rendah, tentu membuat tekanan terhadap rupiah,” terang Agus di Jakarta, Jumat (20/11).
Agus menjelaskan pada minggu lalu nilai tukar rupiah berada di kisaran Rp13.600 per dolar AS, sedangkan sekarang nilai tukar rupiah melemah pada harga Rp13.700 per dolar AS.
Namun demikian ia mengatakan angka tersebut masih kategori wajar, depresiasi nilai tukar untuk rupiah year to date masih pada kisaran 11 persen.
Ia mengutarakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2015 ini masih berada pada 4,7 hingga 4,8 persen dan ia yakin pada kuartal IV akan ada pergerakan ekonomi yang lebih baik.
“Yang menjadi perhatian dunia, ada negara berkembang seperti Brazil dan Rusia akan negatif, ada minus 2 hingga 3 persen, Indonesia yang bisa capai angka itu, yah masih baik,” demikian tutup Agus.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan