Jakarta, Aktual.co —DPRD DKI harus pertanyakan ke Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kemana perginya sisa anggaran (Silpa) DKI dari APBD-Perubahan DKI 2014, saat menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) siang nanti pukul 13.00Wib.
Dikatakan pengamat anggaran politik dan Direktur Centre For Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi, Silpa APBD DKI 2014 harusnya ada sekitar 30 triliun lebih. Mengingat serapan di 2014 merupakan yang paling terendah sepanjang sejarah. Yakni hanya sekitar 50 persen dari APBD sebesar Rp 72,905 triliun. Sedangkan Pemprov DKI mengatakan silpa hanya sekitar Rp 8 triliun lebih.
“DPRD harus menanyakan ke Ahok, lari ke kantong siapa silpa sampai cuma tersisa 8 triliunan saja?” ujar Uchok, saat dihubungi Aktual.co, Senin (6/4).
Selain itu, kata Uchok, DPRD juga harus menanyakan melesetnya (shortfall) realisasi penerimaan dari sektor pajak DKI di 2014 dari target. Dari target Rp 32,5 triliun, hanya tercatat Rp 27,02 triliun, atau meleset sebesar Rp 5,48 triliun.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pelayanan Pajak DKI Agus Bambang Setyowidodo berdalih melesetnya realisasi dari target lantaran beberapa jenis pajak kenaikannya terlampau tinggi. Seperti pajak bumi dan bangunan (PBB) dan pajak reklame.
Diketahui, hari ini Ahok dijadwalkan menyampaikan LKPJ APBD-P DKI 2014 di hadapan DPRD DKI. Selanjutnya, pukul 15.00, DPRD kembali melanjutkan sidang penyampaian hasil investigasi panitia khusus angket terhadap dugaan pelanggaran yang dilakukan Ahok dalam kisruh APBD DKI 2015.
Artikel ini ditulis oleh:

















