Jakarta, Aktual.com — Terkait pengaduan Menteri ESDM Sudirman Said yang melaporkan Setya Novanto ke MKD atas dugaan meminta saham dari PT Freeport Indonesia, seharusnya dapat dijadikan moment bagi Presiden Jokowi untuk membersihkan pejabat yang dapat merusak negara. Pasalnya, dibalik gaduh yang ada saat ini, Freeport sebenarnya sedang melakukan VOC gaya baru dengan mengadu domba pemangku kekuasaan yang ada di Indonesia.
“Kegaduhan Freeport dan Pelindo II dapat dijadikan momentum bagi Presiden Jokowi untuk menyingkirkan menteri yang dapat merusak negara. Monggo dibersihkan dengan adanya momentum tersebut,” ujar Anggota Komisi III DPR, Masinton Pasaribu pada diskusi bertajuk ‘Menggali Freeport diantara Kepentingan Asing dan Kedaulatan Indonesia’, di Warung Komando, Jakarta, Minggu (22/11).
Ditambahkan Masinton, kasus Freeport ini merupakan masalah kolonialisme di jaman modern yang seharusnya dihadapi bersama. Freeport saat ini mengulang peristiwa masa lalu, dengan melakukan adu domba pejabat yang ada di Indonesia.
“Sejarah Freeport ini tak luput dari sistem kolonialisme gaya baru. Dan saat ini, Freeport mengulangi gaya kolonialisme yang secara kasat mata di jaman era modern,” ungkap Masinton
Menurutnya, seharusnya negara Indonesia kaya akan sumber daya alam ini mendapat lebih banyak hasil pendapatan dibanding Freeport yang selalu mengeruk kekayaan alam selama 48 tahun.
“Kita harus tegas terhadap Freeport terkait kontrak karya, karena sebenarnya Freeport adalah kolonialisme yang tersisa di negara kita hingga saat ini,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka