Jakarta, Aktual.com — Perserikatan Bangsa-bangsa mengapresiasi upaya Indonesia dalam penanganan radikalisme yang tidak hanya dengan pendekatan penegakan hukum tetapi juga keagamaan.
“Mereka mengapresiasi karena pendekatan kita tidak hanya satu jurus, dari pendekatan keamanan, dan pendekatan hukum, tetapi juga pendekatan keagamaan dan budaya,” kata Presiden Jokowi usai pertemuan dengan Sekjen PBB di sela KTT ASEAN di Kuala Lumpur Convention Center, Malaysia, Minggu (22/11).
Presiden menyebutkan, pertemuan dengan Sekjen PBB Ban Ki Moon itu mengenai berbagai masalah seperti kebakaran hutan, kemudian mengenai pengungsi.
“Tadi dibahas juga mengenai masalah terorisme dan pembangunan yang berkelanjutan,” katanya.
Presiden menyebutkan, PBB mengapreasi Indonesia dalam penanganan radikalisme dan terorisme.
“Mereka mengapresiasi karena pendekatan kita tidak hanya satu jurus, dari pendekatan keamanan, dan pendekatan hukum, tetapi juga pendekatan keagamaan dan budaya,” katanya.
Presiden menyebutkan, terkait masalah kebakaran hutan dirinya sudah menjelaskan bahwa Indonesia sudah melakukan segala upaya, termasuk penggunaan sejumlah pesawat untuk water bombing.
“Semua kita jelaskan, termasuk pelibatan personel yg mencapai 30.000 orang. Itu juga kita kerahkan, tetapi memang ini bukan kebakaran hutan, tetapi kebakaran lahan gambut,” katanya.
Menurut Jokowi, Indonesia juga mengusulkan agar dalam sidang PBB yang membahas mengenai masalah terorisme juga diundang tokoh-tokoh agama dan ulama untuk berbicara dari sisi pendekatan agama seperti apa penyelesaiannya.
“Tidak hanya terus pendekatan keamanan, militer misalnya, itu tidak akan menyelesaikan masalah,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby