Jakarta, Aktual.co — Anggota DPR RI Komisi III, M Misbakhun menyayangkan sikap Bank Indonesia (BI) yang harus dihimbau keras terlebih dahulu oleh para petinggi negara hanya untuk menurunkan suku bunga acuan sebesar 0,25 persen dari 7,75 menjadi 7,5 persen.
“Bayangkan BI Rate sekarang 7,5 persen, turun 0,25 poin, harus petinggi negara teriak-teriak dulu,” ujar Anggota DPR RI, Misbakhun dalam Aktual Forum “Rupiah Anjlok, Peringatan dini krisis ekonomi?” di Warung Komando Tebet, Jakarta, Minggu (5/4).
Ia menilai, saat ini peran Bank Indonesia dalam menstabilkan perekonomian negara belum terlalu dirasakan. Hal ini terbukti karena nilai rupiah terhadap dolar AS masih melemah.
“Peran BI sebagai penjaga stabilitas, belum bisa dirasakan sekali,” ucapnya.
Ia mencontohkan, nilai mata uang rupiah Rp13.000 per dolar AS sempat turun ke Rp12.900. Namun penurunan tersebut bukan karena upaya Bank Indonesia, melainkan kebijakan bank sentral Amerika Serikat The Federal yang menunda menaikkan nilai suku bunga.
“Itu bukan karena effort BI di pasar, Gubernur Bank sentral Amerika menunda kenaikan bunga menjadi ke Juni atau Juli,” ungkap dia.
Untuk itu, Misbakhun mengingatkan kepada BI agar tidak membiarkan hal tersebut. Pasalnya, jika hal itu terus terjadi akan berdampak kepada sektor riil di dalam negeri.
“Risiko bisnis ada di sektor riil, pengambil kebijakan harus memperhatikan,” tutupnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka

















