Jakarta, Aktual.com — PT Medco Energi Internasional Tbk melalui PT Medco E&P Malaka bersama mitra kerjanya KrisEnergy dan JAPEX menunjuk langsung kontraktor pelaksana untuk membangun fasilitas produksi lapangan gas Blok A di Kabupaten Aceh Timur. Kontraktor yang ditunjuk, yakni PT Encona Inti Industri dan PT JGC Indonesia.

“Setelah sekian lama lapangan gas Blok A ini ditemukan oleh PT Asameras tahun 1972, kami memulai lagi dengan menunjuk kontraktor pelaksana PT Encona Inti Industri dan PT JGC Indonesia,” ujar Direktur Utama Medco Energi Lukman Mahfoedz, Senin (23/11).

Dia mengatakan total kebutuhan investasi pembangunan fasilitas produksi lapangan gas Blok A tersebut, yakni 460 juta dolar AS. Ditargetkan pada akhir 2017, pembangunan telah mencapai 98 persen, sehingga pada awal 2018 bisa mulai proszs produksi.

“Target ini sangat ketat sekali agar penjualan gas ini bisa dinikmati oleh kepentingan bersama, terutama di daerah,” katanya.

Dia mengatakan, Blok A, tersebut untuk memenuhi pasokan gas harian sebesar 63 BBTUD yang akan dialirkan ke dalam sistem distribusi pipa Pertamina Arun Belawan untuk mendukung kelangsungan pabrik pupuk dan kelistrikkan dan industri di Aceh dan Sumatera Utara.

Pasokan gas ini, lanjut dia, ditargetkan akan mulai pada 2017 selama 13 tahun dengan volume gas sebesar 198 TBTU dan pasokan gas harian sebesar 58 BBTU per hari.

Blok A Aceh dikelola oleh Medco Energi sebagai operator dengan porsi 41,67 persen, sementara KrisEnergy memegang 41,66 persen hak partisipasi dan sisanya sebesar 16,67 persen dipegang Japex.

Dia mengatakan harga gas yang disepakati adalah 9,45 dolar AS per juta thermal unit (million metric british thermal unit/MMBtu).

Lukman, sebelumnya, menjelaskan proyek tersebut adalah salah satu proyek utama perseroan dan diperkirakan akan memberikan pendapatan kepada pemerintah dan kontraktor PSC sebesar 2 miliar dolar As dengan pembagian kepada pemerintah sebesar 492 juta dolar AS kepada kontraktor sebesar 209 juta dolar AS dan juga biaya pengembalian investasi sebesar 1,3 miliar dolar AS.

Setelah proyek gas Senoro dan Blok A selesai, masing-masing pada 2015 dan 2017, maka perbandingan pendapatan MedcoEnergi dari penjualan minyak dan gas akan berkisar 50 persen dan 50 persen.

Medco Energi bersama mitranya telah mengelola lapangan migas Blok A sejak awal 2007 dan telah melakukan upaya komersil dan mewujudkan pengembangan beberapa lapangan gas di Blok A, yaitu Alur Siwah, Julu Rayeu dan Alur Rambong.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka