Jakarta, Aktual.com — Anggota Pansus Angket Pelindo II DPR RI Sukur Nababan mengatakan bahwa dalam perhitungan yang dilakukan tim konsultan keuangan terhadap basis data perhitungan keuangan Pelindo II oleh Deutsch Bank (DB), ditemui indikasi adanya kejahatan terhadap korporasi.

“Dalam grafik (pemaparan), berdasarkan perhitungan perusahaan dihitung dari laba oprasional. Maka dilihat dari grafiknya, laba oprasional yang dilakukan (hiitung) oleh tim, bila pendapatan bertambah maka laba pun bertambah,” kata Sukur kepada wartawan, di Komplek Parlemen, Senayan, Senin (23/11).

“Namun yang dibuat oleh Deutsch Bank justru pendapatan bertambah tetapi laba malah semakin turun terus. Ini yang disebut adanya kejahatan korporasi,” tambahnya.

Untuk diketahui, tim konsultan keuangan yang dimaksud adalah tim atas hasil kesepakatan rapat pansus, dimana Bahana Sekuritas dan Finance Research Institute (FRI) diperintahkan untuk menghitung kembali basis data yang dimiliki DB sebagai konsultan keuangan yang ditunjuk oleh Dirut Pelindo II RJ Lino.

Politikus senior PDI Perjuangan itu berpandangan adanya temuan kejahatan korporasi, dimana pendapatan yang bertambah tidak berbanding lurus dengan labanya untuk menjatuhkan nilai perusahaan agar menjadi murah.

“Kenapa harus dibuat terus laba turun, karena untuk menghitung nilai perusahaan, dasar perhitungannya adalah laba oprasional, jadi agar nilai (kontrak) perusahaan itu murah maka laba oprasional diturunkan. Dan perhitungan itu tetap dengan menggunakan basis perhitungan Deutsch Bank,” ucap anggota Komisi V DPR RI itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang