Jakarta, Aktual.co — Ribuan warga dari berbagai daerah menyaksikan Kirab Pusaka yang digelar di Jalan Jenderal Soedirman, Purwokerto, Minggu (5/4), dalam rangka menyambut Hari Jadi Ke-433 Kabupaten Banyumas yang jatuh pada tanggal 6 April 2015.

Warga dari berbagai wilayah Banyumas itu memadati pinggiran ruas Jalan Jenderal Soedirman, Purwokerto, sepanjang 2 kilometer guna menyaksikan Kirab Pusaka yang diberangkatkan dari Pendopo Wakil Bupati Banyumas menuju Pendopo Si Panji Kabupaten Banyumas.

Warga tampak antusias untuk menyaksikan agenda budaya tahunan itu meskipun cuaca menjelang pelaksanaan Kirab Pusaka terasa sangat panas.

Akan tetapi ketika prosesi kirab tersebut sedang berjalan, tiba-tiba turun hujan deras sehingga sebagian warga berhamburan mencari tempat untuk berteduh dan sebagian lagi tetap menyaksikan kirab sambil berhujan-hujanan.

Bahkan, sejumlah peraga (peserta kirab) terpaksa keluar dari barisan sehingga digantikan rekannya.

Salah seorang warga Kelurahan Berkoh, Heru, mengaku sengaja mengajak anak dan istrinya untuk menyaksikan Kirab Pusaka meskipun di bawah guyuran hujan.

“Hujan enggak jadi masalah yang penting anak saya bisa mengenali budaya Banyumas khususnya para bupatinya meskipun hanya berupa foto-foto saja,” katanya.

Sementara itu, Kirab Pusaka yang dilaksanakan dari halaman Pendopo Wakil Bupati Banyumas diawali dengan upacara berbahasa Jawa Banyumasan yang dipimpin Bupati Banyumas Achmad Husein dan dilanjutkan penyerahan empat pusaka yang akan dikirabkan kepada petugas.

Keempat pusaka yang dikirabkan berupa tombak Kiai Genjring, keris Nala Praja, keris Gajah Endra, dan Kitab Pustakan Mulia Stambul (Al Quran berukuran kecil).

Keempat pusaka itu melambangkan kekuatan, keagungan, perjuangan, berpegang teguh pada keimanan, dan ketakwaan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah mengiringi perjalanan sejarah Kabupaten Banyumas.

Kirab Pusaka itu dipimpin seorang Manggala Yudha yang diperankan oleh Camat Sumbang Nungky Hari Rahmat.

Dalam kirab tampak juga beberapa orang yang berjalan memerankan sosok “Bawor” atau tokoh punakawan yang jadi ikon masyarakat Banyumas lengkap dengan kudi yang merupakan senjata khas Banyumas.

Selain itu juga terdapat iring-iringan pasukan pembawa foto Bupati Banyumas, yakni foto bupati pertama hingga yang terakhir.

Pada iring-iringan rombongan bupati pertama terdapat kereta kuda yang ditumpangi Kakang-Mbekayu Banyumas sebagai simbol Adipati Mrapat atau Kanjeng Raden Joko Kaiman yang tercatat sebagai Bupati Banyumas pertama.

Sementara pada rombongan bupati ke-31 atau bupati yang saat ini menjabat, Achmad Husein, terdapat pasukan tombak mengiringi Bupati Banyumas beserta istri dan Wakil Bupati Banyumas Budhi Setiawan beserta istri.

Dalam perjalanan menuju Pendopo Si Panji, Achmad Husein dan Budhi Setiawan menyempatkan diri untuk bersalaman dengan warga di sepanjang Jalan Jenderal Soedirman meskipun sambil berhujan-hujan.

Sesampainya di Pendopo Si Panji, keempat pusaka yang dikirabkan diserahkan kembali oleh petugas kirab kepada Wakil Bupati Banyumas untuk disemayamkan di tempatnya.

Selanjutnya, Wakil Bupati memimpin “palereman” (penyimpanan) pusaka yang diletakkan kembali di Pendopo Si Panji Purwokerto.

Dalam kesempatan terpisah, Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan bahwa prosesi Kirab Pusaka tersebut merupakan warisan budaya leluhur di Banyumas yang harus dipertahankan, dilestarikan, dan dilaksanakan dengan saksama.

“Kirab Pusaka diselenggarakan sebagai wujud syukur atas karunia Tuhan Yang Maha Esa, di usia yang ke-433, Banyumas tetap menjadi kabupaten yang selalu guyub rukun, aman, tenteram. dan maju. Itulah bukti kebersamaan yang dijalin pemerintah daerah, aparatur keamanan, dan elemen masyarakat Banyumas untuk selalu melestarikan tradisi leluhur yang telah berjasa membangun Banyumas,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: