Jakarta, Aktual.co —Pengamat Ekonomi Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Salamudin Daeng mengatakan bahwa selain faktor eksternal, pelemahan nilai tukar rupiah juga disebabkan oleh fundamental ekonomi Indonesia yang relatif lemah.
“Ekonomi kita masih didominasi modal asing, konsumsi ditopang kredit konsumsi, daya beli rendah,” kata Salamudin dalam Aktual Forum di Warung Komando, Tebet, Jakarta, Minggu (5/4).
Selain itu, sambung dia, lemahnya fundamental ekonomi merupakan akumulasi dari sejumlah faktor. Pertama, pemerintah kurang mampu menjalankan strategi stabilisasi ekonomi. “Kenaikan harga BBM, kenaikan harga pokok, itu implikasinya,” ujar Salamudin.
Kedua, pemerintah telah gagal dalam memperbaiki pendapatan masyarakat kelas bawah. Ketiga, masih adanya fungsi lembaga negara yang kurang efektif seperti Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Begitu sulit BI menjalankan manajemen lalu lintas keuangan, karena ada OJK. Keempat, adalah kegaduhan politik yang seakan tanpa henti juga memperkeruh suasana,” tukasnya.
Artikel ini ditulis oleh:

















